Sobekan Irawan

Sobekan Irawan

--

Otong Sutisna

Wah sayang sekali Abah tak bisa main golf, belajarlah dulu cara memasukkan sesuatu ke lubang, bagusnya jangan satu orang....eh orang, maksudnya belajarnya jangan ke satu orang. Cobalah dulu ke @putu Leong mungkin beliau secara teori ahlinya....

Komentator Spesialis

Ada typo error. Di kalimat : "Itu terjadi di bulan puasa. Di tahun 2008". Harusnya tahun 1998. Karena tahun 2008 puasa di bulan oktober. Haji bulan Desember. Karena saya ingat banget haji tahun 2007 bulan Desember nggak dapat pasokan makanan dan kelaparan di Mina, wkwkwk...Tahun itu ada haji 2 kali dalam 1 tahun. Di januari dan desember 2007.

Pryadi Satriana

Judul tulisan 'mis-lead-ing' karena dua alasan. Pertama, tidak ada 'Gunung Poso' di Poso. Kedua, judul gak nyambung dg isi tulisan. Penyebabnya: Dahlan membuat judul 'dg caranya sendiri' (baca: 'ngawur'!). Judul seharusnya merupakan 'kristalisasi' tulisan, menyarikan tulisan. Dari judul pun bisa 'diketahui' isi tulisan. Dahkan kesulitan membuat judul, akhirnya judul dibuat 'asal-asalan'. Dari cara Dahlan membuat tulisan bisa diketahui masalahnya. Dahlan membuat 'draft' dg 'corat-coret', dikembangkan jadi tulisan, baru mikir judul belakangan! TERBALIK. Seharusnya mulai dg 'ide atau gagasan'. 'Brainstorming', 'corat-coret' semua yg muncul di pikiran untuk menentukan 'judul'. 'Judul' ditentukan. 'Brainstorming' lagi, dg menggunakan 'tree diagram' membuat 'sub-topic' & 'supporting details'. Buat 'outline'. Buat 'first draft' berdasarkan 'outline'. Revisi. Buat 'second draft'. Revisi lagi. Begitu seterusnya sampai terwujud tulisan yg 'apik'. Ingat ini: "Good writing starts with CLEAR MIND". Salam. Rahayu.

Fa Za

Kalau mengikuti teori Pak Pry, tulisan bisa selesai dalam waktu 2 hari 2 malam... hahaaa

Mirza Mirwan

"Proses tidak pernah mengkhianati hasil kecuali golf." Pak DI menuliskan itu di bagian atas sobekan karton snack yang menyebabkan karyawan Harian Disway kalang-kabut berusaha mencarinya. Pak DI hanya mencatat apa yang dikatakan Jendral Farid, memang. Tetapi pasti sudah sering mendengar atau membacanya sejak beberapa tahun terakhir ini. Hanya saja, maaf, dari sudut tata makna (semantics) kalimat itu jelas keliru -- meski secara tata kalimat (syntax) sudah benar. Dan di bawah sana Bung Amat Kasela pun bertanya: Proses tidak pernah mengkhianati hasil atau hasil yang tidak mengkhianati proses? Secara semantis yang benar adalah hasil yang tak pernah mengkhianati proses, tentu saja. Orang yang pertama kali memunculkan "Proses tak pernah mengkhianati hasil" itu, barangkali, pernah membaca terjemahan "quote" Sidney Justin Harris : "Results will never betray the effort." Hanya saja "effort" (usaha) diganti proses, menjadi "hasil tak akan pernah mengkhianati proses." -- substansinya sama, usaha adalah proses. Sayangnya orang tadi punya ingatan yang lemah, sehingga susunan katanya terbalik, menjadi "proses tak pernah mengkhianati hasil." Dan itulah yang kemudian sering dikutip orang. Sidney J. Harris jurnalis sohor AS kelahiran Inggris. Sebelum meninggal (1986) dulu kolom mingguannya dimuat di sekitar 200 media di AS dan Kanada. Akan halnya kutipan "Results will never betray the effort" itu diambil dari salah satu bukunya, "Winners and Loosers".

adi Nugraha

wah ternyata isi cerita disway hari ini sambungan kemarin. Saya gak tahu ya bawahan bapak itu gen z apa bukan, tetapi jika gen z, mungkin mereka sudah ngomel ngomel ketika disuruh mencari sobekan kardus berisi catatan di tong sampah dan harus ketemu lagi. Mungkin saja di hati mereka berkata seperti ini "Dasar Pak tua pelupa, udah tahu pelupa masih aja pakai catetan kardus, coba bawa buku atau Hape buat ngerekam suara kan bisa, tinggal diputar ulang."

Saifudin Rohmaqèŕqqqààt

Saya juga tidak tahu anomali permainan golf. Yang saya tahu adalah anomali prestasi golf Indonesia. Kita bisa membangun lapangan golf yg bagus. Bahkan Indonesia bisa menyelenggarakan turnamen golf Indonesia open sejak tahun 1974. Turnamen elit di negeri ini. Apakah ada orang Indonesia yg juara di turnamen golf indonesia open? Jawabnya ya ada, tapi baru satu orang. Yaitu seorang cedi atau pembantu pemain golf asal Surabaya. Yaitu Kasiadi. Dia juara Indonesia open tahun 1989 yg saat itu berhadiah 120 ribu US dollar. Sampai hari ini pun belum ada yg menyamai prestasinya. Sorang cedi yg tekun dan nekad. Proses tidak akan mengkhianati hasil.

bagus aryo sutikno

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: