Durian Tarmidji
Dahlan Iskan ke Kedai Kopitiam Asiang di Pontianak lima tahun lalu. Ia kembali ke sana untuk bertemu Gubernur Kalimantan Barat, pendiri Pontianak Post, dan tentu ngopi lagi di Asiang.--
Pryadi Satriana
"Anda sudah tahu: Saya tidak percaya isi tulisan itu. Tapi aneh, isinya persis seperti prinsip hidup saya." Kalimat pertama menunjukkan Dahlan tahu yg dilakukannya salah. Kalimat kedua menunjukkan toh ia tetap melakukannya. Ndlodok. Bebal. Kombinasi antara 'dungu' dan 'semau gue/ndhak mau diatur'. Merasa 'serba bisa'. 'Saya tidak percaya' itu artinya 'sudah diingatkan', tapi tetap dilanggar. Ya karena 'ndlodok' itu. Puluhan tahun 'ngelmu tarekat' ndhak keliatan ada gunanya. Cuma bisa sekadar diceritakan. Keren. 'Ngelmu tarekat' wis puluhan tahun. Wis 'mendarah daging'. Jebule 'mak ples', nglempus koyok entut. Dadi 'marketer' Gunung Kawi. 'Demo' ngocok siamsi. Aneh. Persis prinsip hidup! Walaah ... walaah ... walaah, mending Hermawan Kertajaya dadi 'marketer' cadaver, membawa manfaat buat orang banyak. Lha iki, buat 'testimoni' melihat hal yang 'aneh' - tulisan persis seperti prinsip hidupnya - setelah mengocok siamsi, walaupun ngaku muslim.Biarlah yg mengocok siamsi yg keyakinannya selaras dg itu. Yg ndhak meyakini ndhak usah ikut-ikutan. Bukankah iman bukan sekadar untuk dipunyai tapi untuk diamalkan? Salam. Rahayu.
Pryadi Satriana
Kalo 'gebrak meja' bisa merusak mejanya, mending 'menghirup nafas dalam2, minum segelas air, dan membasuh muka' agar dapat berpikir secara waras. Salam. Rahayu.
ALI FAUZI
Pangeran Diponegoro menyelipkan kerisnya di bagian depan badannya. Itu terlihat dari gambar gambarnya. Padahal dalam budaya Jawa, terutama seputar Keraton Jogja dan Solo, keris itu diselipkan di bagian belakang tubuhnya, Ada yang tahu mengapa begitu....?
EVMF
Barnum Effect "Barnum Effect disebut juga Forer Effect" adalah suatu fenomena psikologis ketika seseorang menganggap akurat deskripsi mengenai diri mereka yang seolah dibuat khusus untuk mereka, padahal deskripsi itu sebenarnya sangat umum sehingga dapat berlaku untuk banyak orang. Efek ini menjelaskan mengapa banyak orang percaya dengan praktek-praktek tidak ilmiah seperti ramalan. Fenomena yang terkait dengan Barnum Effect adalah validasi subjektif. Validasi subjektif terjadi ketika dua peristiwa yang acak dan tidak terkait dianggap berhubungan agar sesuai dengan keyakinan, harapan atau hipotesis seseorang.
mahfud huda
Banyak komentar di bawah yang mengkritisi pak Di, karena di anggap "mengajak" rang orang ke sirikan. Saya sudah/suka baca tulisan pak Di sejak tahun 90,dan seperti inilah tulisan pak DI. apa adanya. Itulah kenapa banyak yang titik titik.
Johan
Mengenai praktik ciamsi, ini pada dasarnya hanya sebagai "sarana konsultasi", bukan sebagai arana meramal masa depan. Orang yang sudah mendapatkan "konsultasi" diharapkan akan lebih mempersiapkan diri untuk maksud tujuan yang ingin dicapainya. Masih ingat dulu, saya pernah menemani seorang anak muda yang lagi galau. Dia menyukai wanita teman kantornya. Tapi ragu ingin mendekatinya. Niat mencari kepastian untuk masa depan dengan si wanita, maka dia ajak saya ke kelenteng untuk ambil ciamsi. Kertas ciamsi yang didapatkannya tergambar seorang pemuda yang sedang berbaring di alam terbuka, sambil memandang bulan. Tulisannya apa saya kurang ingat. Yang menarik disini adalah penafsirannya. Saya tafsirkan anak muda itu kurang berusaha. Sama seperti anak muda yang digambar kertas ciamsi. Makanya nasibnya hanya seperti orang yang mengagumi keindahan bulan tapi tidak bisa menjangkaunya. Tapi belakangan saya baru tahu. Wanita yang disukai anak muda itu ternyata adalah "simpanan" seseorang yang punya kedudukan, di top management perusahaan tempat anak muda itu bekerja. Nah ini juga juga tepat menggambarkan hasil ramalan kertas ciamsi itu. Wkwkwk
Pryadi Satriana
Darimana Pak Johan tahu itu aktifitas 'rohani' (yg melibatkan 'roh') dan bukannya aktifitas 'pikiran' yg berusaha 'mencari-cari jawaban atas permasalahan hidup' dg cara2 yg 'direkayasa oleh pikiran itu sendiri'? Saya mengikuti 'cara berpikir' dan 'terminologi' Anda: konsultasi! Anda paham arti 'konsultasi'? Saya anggap "konsultasi" ke ciamsi itu absurd. Kalau menurut Anda "it's okay", "just go ahead." Salam. Rahayu.
*) Dari komentar pembaca http://disway.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: