Umtas Tingkatkan Indeks Literasi Masyarakat untuk Kesejahteraan Kota Tasikmalaya

Karena pimpinan daerah yang akan menularkan kepada masyarakatnya supaya kesadaran membangun kegemaran membaca itu penting. ”Karena kalau melihat indeks literasi masyarakat ini, penilaian kita masih belum tinggi,” tambahnya.

BACA JUGA: Fantastis, UMK di Yogyakarta 2023 Naik Signifikan, Ini Daftar UMK di Kota dan Kabupaten DIY

Dia menerangkan talkshow ini merupakan salah satu upaya Perpustakaan Nasional dalam peningkatan indeks literasi.

Upaya lain dalam peningkatan indeks literasi berupa pemberian bantuan koleksi buku, mobil, motor, dan sebagainya.

Sejak 2018, menurut dia, Perpustakaan Nasional juga membantu pemerintah provinsi, kabupaten dan kota membangun infrastruktur.

Pasalnya, pemerintah daerah mengeluhkan layanan seperti jalan jelek, gedung perpustakaan jelek dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Wow, UMK Jateng 2023 Naik Signifikan, Kenaikan UMK Paling Rendah Saja 6,4 Persen, Ini Daftar UMK di 35 Daerah

Melalui DAK, Perpustakaan Nasional memberikan bantuan dana pembangunan gedung tapi masih terbatas kepada perpustakaan umum provinsi, kabupaten dan kota.

Perpustakaan Nasional hanya mensyaratkan pemerintah daerah mempunyai lahan bersama sertifikatnya sudah atas nama perpustakaan.

Selain memberikan anggaran membangun gedung, juga ada revitalisasi, rehabilitasi, memberikan koleksi buku, sarana prasarana dan TIK.

”Masyarakat tinggal hadir ke perpustakaan dan SDM perpustakaan menarik minat masyarakat untuk datang ke perpustakaan,” jelasnya.

BACA JUGA: UMK di Jateng 2023 Naik Siginifikan, Gubernur Ganjar Pranowo Berikan Penjelasan, Ini Daftar UMK 35 Daerah

Pihaknya sengaja menyasar kampus-kampus karena ada orang-orang yang memiliki intelektual bagus. Diharapkan, kampus membangkitkan kegemaran membaca dan menularkan semangatnya ke masyarakat umum.

Dalam talkshow ini, hadir sebagai narasumber adalah Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah, Pegiat Literasi yang juga Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Al Islam Kemuhammadiyahan Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny, Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Adin Bondar.

Sumber: