UMK di Jateng 2023 Naik Siginifikan, Gubernur Ganjar Pranowo Berikan Penjelasan, Ini Daftar UMK 35 Daerah

UMK di Jateng 2023 Naik Siginifikan, Gubernur Ganjar Pranowo Berikan Penjelasan, Ini Daftar UMK 35 Daerah

Ilustrasi. UMK Jateng 2023 naik.--

SEMARANG, RADARTASIK.COM - Mantap. UMK di Jateng 2023 naik signifikan. Nanti bisa dicek daftar UMK 35 daerah di Jawa Tengah 2023.

Keputusan UMK di Jateng 2023 naik signifikan berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 18 Tahun 2022 Tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2023.

Dalam daftar UMK di Jawa Tengah 2023, dari 35 kabupaten kota di Jawa Tengah, UMK terendah di Jateng 2023 adalah UMK Kabupaten Banjarnegara sebesar Rp1.958.169,69.

Sedangkan UMK Kota Semarang paling tinggi sebesar Rp3.060.350,57.

BACA JUGA: Mau Gaji Rp 5 Juta, Pilih Kerja di Daerah Ini

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan, penetapan UMK Jawa Tengah memperhatikan inflasi provinsi, pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota, serta nilai alfa. 

Berdasarkan nilai alfa merupakan wujud indeks tertentu yang menggambarkan kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai tertentu dalam rentang tertentu yaitu 0,10 sampai dengan 0,30.

Menurut Ganjar Pranowo, penentuan nilai alfa harus mempertimbangkan produktivitas dan perluasan kesempatan kerja.

“Data yang digunakan dalam penghitungan penyesuaian nilai upah minimum menggunakan data yang bersumber dari lembaga yang berwenang di bidang statistik yaitu Badan Pusat Statistik,” ujarnya.

BACA JUGA: Fantastis, UMK di Yogyakarta 2023 Naik Signifikan, Ini Daftar UMK di Kota dan Kabupaten DIY

Ganjar Pranowo menjelaskan persentase kenaikan terendah sebesar 6,4 persen di Kabupaten Kudus karena pertumbuhan ekonomi pada angka negatif sehingga sesuai ketentuan kenaikan sebesar inflasi.

"Untuk persentase kenaikan tertinggi 7,95 persen di Kota Semarang,” kata Ganjar Pranowo.

Ganjar menyebut terjadi berbagai dinamika dalam proses penetapan UMK 2023 diantaranya, perbedaan usulan dari kabupaten/kota di Jawa Tengah, namin diskusi terus dilakukan selama proses sebelum penetapan.

“Kalau kami pakai PP itu jauh lebih sedikit ya. Jadi ini kami agak lebih tinggi, kalau gak salah kalau dari UMP itu Jawa Tengah tertinggi lho persentase kenaikannya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id