Kalahkan Iran 1-0, AS Bertemu Belanda di Babak 16 Besar

Kalahkan Iran 1-0, AS Bertemu Belanda di Babak 16 Besar

Christian Pulisic -Tangkapan Layar Instagram USMT-

"Kami melihatnya setelah pertandingan dari ruang ganti, dia dalam semangat yang baik,” tambahnya.

Gregg Berhalter juga mengomentari proses terjadinya gol ke gawang Iran, ia mengaku merencanakan serangan itu dengan membuat timnya bergeser ke satu sisi.

"Itulah kualitas spesial yang dimiliki Christian, begitu bola melebar, dia masuk, dia akan menghancurkan di kotak penalti dan sangat sulit menebaknya karena kecepatannya," ucap Gregg Berhalter.

AS pernah mencapai babak perempat final Piala Dunia tahun 2002, dan Berhalter mengatakan mereka tidak puas dengan pencapaian mereka hingga saat ini.

"Ini adalah kesempatan besar, tapi kami tidak berpikir itu suatu kehormatan. Kami pantas berada di posisi kami saat ini, kami tidak ingin pulang," tegasnya.

"Sekarang tentang bagaimana kami pulih dan bersiap untuk bermain melawan tim Belanda ini, yang memiliki ide yang sangat jelas dan dilatih dengan sangat baik. Kami harus menemukan cara untuk mengalahkan mereka," paparnya.

Sementara itu, pelatih Iran, Carlos Queiroz mengaku sangat bangga dan merasa terhormat setelah timnya dikalahkan AS 1-0 dan gagal melaju ke babak 16 besar. 

Iran hanya butuh hasil imbang karena Inggris menekuk Wales 3-0, sayang gol babak pertama Christian Pulisic  dalam pertandingan terakhir Grup B mereka di Stadion Al Thumama, membuat mereka kembali gagal maju ke babak 16 besar.

Iran bekerja keras untuk menyamakan kedudukan melawan AS,  Mehdi Taremi bersikeras bahwa dia telah dilanggar oleh Cameron Carter-Vickers di dalam kotak saat dia mencoba melepaskan tembakan di waktu tambahan, meskipun terlihat ada kontak, wasit menolak memberikan penalti.

Queiroz tidak tertarik mencari alasan kekalahan karena akan mengurangi martabak permainan.

"Saya tidak akan berbicara tentang banding penalti karena dua alasan. Pertama, saya belum bisa melihatnya secara detail. Tapi saya pikir setelah AS selesai ke babak berikutnya, berbicara tentang itu tidak masuk akal,” katanya dikutip dari Livescore.

"Itu mengurangi martabat permainan. Kami telah menjalani keputusan lain pada 2014 dan 2018 yang lebih jelas dan jelas, dan hidup terus berjalan," lanjutnya.

Kalah dari AS, membuat Iran gagal melewati babak penyisihan grup dalam enam penampilan Piala Dunia dengan 18 pertandingan.

Hanya Skotlandia, dengan 23 pertandingan yang memiliki rekor lebih buruk dibanding Iran di ajang Piala Dunia.

Namun, Carlos Queiroz senang dengan upaya para pemainnya walaupun gagal melaju ke babak 16 besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: livescore