Mandiri Ekonomi, Ponpes Amanah Melesat
Pimpinan Ponpes Amanah Muhammadiyah KH Arip Somantri MAg (tengah) bersama jajaran dari Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya saat panen perdana budidaya ikan sistem bioflok di Ponpes Amanah, beberapa waktu lalu.-Istimewa-radartasik.com
Budidaya ikan di Ponpes Amanah sudah dimulai sejak tahun 2018 dengan modal awal 5 buah kolam ikan. “Alhamdulillah pada November 2021 mendapat bantuan dari Bank Indonesia sebanyak 8 buah kolam ikan bioflok melalui program Dedikasi untuk Negeri,” katanya.
Ia menceritakan, budidaya yang dilakukan dengan menggunakan konvesional selama ini membutuhakan biaya yang besar dan waktu yang cukup lama, sedangkan ikan nila dan lele yang dihasilkan tidak melimpah. “Hadirnya BI yang memberikan bantuan peralatan budidaya ikan dalam bioflok menjadi solusi untuk peningkatan ketahanan pangan di ponpes kami,” ujarnya.
Ia menjelaskan, budidaya ikan dengan sistem bioflok merupakan sistem pemeliharaan ikan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budi daya itu sendiri menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang bermanfaat sebagai makanan alami ikan. Sistem bioflok ini efektif dan mampu mendongkrak produktivitas ikan lele dan nila di Ponpes Amanah.
Selain mendongkrak produktivitas, juga mengatasi permasalahan air yang selama ini menjadi kendala dalam budidaya ikan di Ponpes Amanah. Dengan menggunakan metode bioflok, penggunaan air lebih sedikit dari pada budidaya metode konvesional.
“Satu kolam bioflok dengan diameter 4 meter menghasilkan 1,4 kuintal atau 140 kilogram (kg) ikan. Dikali 8 kolam jadi totalnya 1.120 kg ikan. Berlimpah dan minim kematian,” ujarnya seraya mengatakan bahwa kegiatan budidaya ikan ini dikelola oleh unit usaha Ponpes Amanah yakni Amanah Farm.
Metode ini juga menghasilkan bobot ikan lebih berat 20 persen dengan masa panen lebih cepat sekitar 2,5 hingga 3 bulan daripada metode konvesional yang masa panennya 5 bulan. “Ikannya lebih bersih, tekstur daging beda, lebih empuk dan tebal,” ujarnya.
Lanjutnya, jenis ikan yang ditanam yakni nila black prima dan lele sangkuriang. Ponpes Amanah sudah 2 kali panen, hasil ikannya melimpah dan mampu memenuhi kebutuhan lauk pauk santri tiap pekannya.
“Ikan yang melimpah tersebut kita jual juga keluar, yang beli ada pedagang pasar, guru-guru dan masyarakat sekitar ponpes,” katanya. Tentunya hal ini sangat menguntungkan karena selain bisa memenuhi kebutuhan lauk pauk di internal, juga bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Penghasilan yang didapat tentunya untuk pengembangan pendidikan pesantren.
“Hal ini sesuai harapan kami yakni kemandirian ekonomi. Pesantren Amanah dapat mandiri di bidang ekonomi agar menunjang kebutuhan operasional pesantren, dan terpenuhinya ketahanan pangan,” katanya.
Setidaknya, kata ia, untuk beberapa komoditas seperti ikan tidak membeli dari (pasar) luar. Pemenuhan komoditas secara swadaya ini tentunya bisa membantu Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi yang disebabkan volatile food.
36 PONPES MAJU BERKAT PSBI
Sementara itu melalui keterangan resmi yang didapat Radar, Rabu (9/11/2022), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya menyalurkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa peralatan budidaya ikan dalam bioflok ke Ponpes Amanah.
Bantuan yang disalurkan sejak bulan November 2021 ini bertujuan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren melalui peningkatan kapasitas usaha budidaya ikan dengan implementasi bioflok, sehingga pendapatan pesantren dapat meningkat. Harapannya dengan program sosial Bank Indonesia tersebut dapat mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren.
Selain Ponpes Amanah, di tahun 2022 ini bantuan sosial BI disalurkan ke 10 pesantren di Priangan Timur, di antaranya Pesantren Alkautsar Kota Banjar dengan program Instalasi Biogas, Pesantren Haur Kuning Salopa Kabupaten Tasikmalaya dan Pesantren Al Furqon 2 Kabupaten Pangandaran dengan program Instalasi Air Minum, Pesantren Ihya As Sunnah dengan program Renovasi Mini Market, Internasional School For Tahfidh Qur’an (ISTAQ) dengan program Hidroponik.
Lalu ada Pesantren Darusshoba Al Muwaddah, Pesantren Miftahul Ridawan dan Pesantren Al Hidayah dengan program bioflok, Pesantren Al Mukaromah dengan program Instalansi Air minum, dan Pesantren Nurul Falaah dengan program Mesin Pembuatan AMDK Kemasan Botol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: