Kasus Mutilasi Puluhan Kucing di Kota Tasik Masih Diselidiki Polres Tasikmalaya Kota, Dicari Siapa Pelakunya

Kasus Mutilasi Puluhan Kucing di Kota Tasik Masih Diselidiki Polres Tasikmalaya Kota, Dicari Siapa Pelakunya

Tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota saat membongkar kuburuan mayat kucing di Indihiang Kota Tasikmalaya, Senin, 3 Oktober 2022. Foto: rezza rizaldi / radartasik.com--

BACA JUGA: Detik-Detik Petani Menemukan Mayat Pria Tanpa Identitas Ngambang di Anak Sungai Citanduy Rajapolah Tasik

"Kasus di Pasar Cikurubuk itu belum selesai dan sedang kita cari bukti pelengkapnnya eh tiba-tiba dengar laporan informasi ada kejadian lagi di Indihiang dengan kasus yang sama. Saya khawatir nanti pelakunya sama," sambung ketua Tasikmalaya Peduli Kucing ini.

Terang Rellys Irel, kejadian di Pasar Cikurubuk sebanyak 8 ekor kucing yang dibunuh, 2 ekor kucing yang bisa diselamatkan pihaknya. Sedangkan di Pasar Indihiang sebanyak 13 ekor kucing yang dibunuh.

"Ini tindakan penyiksaan terhadap kucing. Dua kucing di Pasar Cikurubuk yang selama sudah saya amanin. Yang 8 meninggal itu 3 ekor jantan digorok, terus satu ekor lagi hamil bayinya dibelek diambil plasentanya mati semuanya," terangnya.

Sedangkan kejadian di Pasar Indihiang berdasarkan penelurusan pihaknya, sebanyak 13 ekor kucing yang jadi korbannya dengan kondisi digorok, kepalanya lepas. Terus organnya diambil.

"Kita belum mengetahui motifnya apa. Makanya ini sudah keterlaluan, sudah sadis banget. Kami akhirnya lapor ke Polres Tasikmalaya Kota untuk menindaklanjuti," tambahnya.

Sebab, tambah dia, terduga pelaku pemubunuhan kucing-kucing ini menurut kesimpulannya bisa jadi sama antara yang terjadi di Pasar Cikurubuk maupun di Pasar Indihiang.

"Pelakunya sepertinya sama karena jam eksekusinya sama di Cikurubuk jam tiga subuh, di Pasar Indihiang juga jam tiga subuh," tambahnya. 

Jelas dia, awalnya Tasikmalaya Peduli Kucing hanya mendapatkan informasi bahwa ada dugaan pembunuhan tersebut. Lalu dia cek ke kedua lokasi mencari informasi itu ternyata benar.

"Tapi hasil penggalian informasi kita ya mereka (para pedagang, Red) gak tahu siapa pelakunya. Karena mereka sibuk dengan dagangannya sendiri," jelasnya.

Sebelum melaporkan kasus tersebut ke Polisi, dia juga sempat membuat sayembara yang disebar di area pasar agar bagi siapa yang mengetahui siapa pelaku pembunuhan tersebut agar menginformasikan kepada dirinya.

"Itu sayembara saya udah capek nyari info tapi pelakunya gak ada. Itu yang nguburin kucing ini juga gak tahu siapa pelakunya. Saya inisiatif buat sayembara untuk siapapun melihat pelakunya atau dia melihat secara langsung, saya akan akan kasih reward uang cash Rp500 ribu. Nanti akan keep data orangnya, saya gak akan bocorin," tukasnya.

Dia berharap aparat Kepolisian segera menindaklanjuti laporannya dan menangkap pelaku pembunuhan tersebut.

"Saya sangat ingin mengetahui apa motif pelaku melakukan tindakan sadis itu. Ada apa sama kucing sampai segitu sadisnya, saya akan terus dampingi kasus ini," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: