Nekat! Buruh Jemur Kelapa Cabuli Gadis SMP Banjar Hingga Hamil, Korban Sempat Dibawa Kabur ke Tasikmalaya

Nekat! Buruh Jemur Kelapa Cabuli Gadis SMP Banjar Hingga Hamil, Korban Sempat Dibawa Kabur ke Tasikmalaya

Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo didampingi Kasat Reskrim AKP Nandang Rokhmana mengungkap kasus pencabulan gadis SMP Banjar, Rabu 5 Oktober 2022. -Anto Sugiarto-radartasik.disway.id

BANJAR, RADARTASIK.COM – Seorang pria yang berpofesi sebagai buruh jemur kelapa cabuli gadis SMP Banjar hingga hamil. 

Dalam kasus ini korban sempat dibawa kabur oleh tersangka yang masih pemuda tanggung itu ke wilayah Salopa, Kabupaten Tasikmalaya.

Terbongkarnya kasus pencabuli gadis SMP Banjar ini atas laporan orang tua korban ke Polisi. 

Merespon laporan tersebut, Polisi melakukan pendalaman hingga akhirnya meringkus pria yang berprofesi sebagai buru jemur kelapa itu.

BACA JUGA:Jessica Iskandar Ngamuk di PN Jaksel, Geram Lihat Kuasa Hukum Steffanus Baru Datang Usai Sidang Ditunda

Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo SH SIK MM mengungkapkan, kasus pencabulan gadis SMP Banjar hingga hamil bermula masuknya laporan orang tua korban.

Kronologinya, orang tua korban merasa kehilangan buah hatinya karena sudah 5 hari tak kunjung pulang ke rumah. 

"Setelah anggota menerima laporan tersebut, pada 22 September kemarin, langsung melakukan pendalaman," kata dia kepada wartawan Rabu 5 Oktober 2022 saat konferensi pers. 

Kapolres melanjutkan, korban berinisial RK belakang diketahui dibawa kabur oleh tersangka berinisial IT ke wilayah Salopa Kabupaten Tasikmalaya.

BACA JUGA:Anggaran Perbaikan Jembatan Ciloseh Tunggu Persetujuan Wali Kota 

“Ternyata korban dan pelaku telah berpacaran selama 8 bulan. Dikenalkan oleh temannya melalui media sosial. Korban sudah dicabuli oleh pelaku dan kini tengah hamil," tegasnya. 

Bayu mengimbau para orang tua agar memberikan perhatian lebih terhadap pergaulan putra putrinya.

Apalagi, sebut dia, anak perempuan gadis butuh pengawasan ekstra. Berkaca dari kasus yang dilakukan IT, tentu saja sangat merugikan masa depan anak perempuan.

"Bentuk perhatian dan kasih sayang perlu ditingkatkan lagi oleh orang tua terhadap anaknya. Jangan sampai kejadian ini terulang kembali,” imbaunya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: