Dosen Unsil Ajak Remaja Santriwati di Pondok Pesantren At Tahdib Tasik untuk Diet Rendah Garam

Dosen Unsil Ajak Remaja Santriwati di Pondok Pesantren At Tahdib Tasik untuk Diet Rendah Garam

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi berfoto bersama usai melaksanakan Pengabdian bagi Masyarakat Skema Kesehatan (PbM-SK) di Pondok Pesantren At Tahdib di Kampung Sindangkasih, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, S--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi (Unsil) melaksanakan kegiatan Pengabdian bagi Masyarakat Skema Kesehatan (PbM-SK) di Pondok Pesantren At Tahdib. Mereka mengajak remaja santriwati untuk diet rendah garam.

Pengabdian bagi Masyarakat Skema Kesehatan (PbM-SK) itu dilaksanakan di Pondok Pesantren At Tahdib di Kampung Sindangkasih, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Sabtu, 1 Oktober 2022.   

Dalam Pengabdian bagi Masyarakat Skema Kesehatan (PbM-SK) itu dilaksanakan sosialisasi Peningkatan Pengetahuan Diet Rendah Garam pada Remaja Santriwati. 

Adapun dosen Unsil yang terlibat dalam Pengabdian bagi Masyarakat Skema Kesehatan (PbM-SK) itu Dian Saraswati, S.Pd, M.Kes; Dr. Lilik Hidayanti, S.KM, M.Si dan Andik Setiono, S.KM, M.Kes.

BACA JUGA: El Clasico Persib vs Persija: Luis Milla Sebut Skuadnya dalam Kondisi Terbaik, Ezra Walian Tak Sabar Lagi

Dian Saraswati, S.Pd, M.Kes menjelaskan, saat ini remaja, terutama remaja putri masuk dalam fase kritis untuk membentuk kebiasaan makan yang baik. Namun remaja putri justru malah memiliki pola makan yang buruk.  

"Perubahan dari anak-anak ke remaja juga menurunkan perilaku konsumsi makan yang sehat. Konsumsi makanan dengan kandungan garam yang terlalu tinggi berisiko menyebabkan penyakit tidak menular yaitu tekanan darah tinggi (hipertensi)," kata Dian Saraswati.

Hipertensi dewasa ini mengalami peningkatan di usia remaja. Oleh karena itu tindakan pencegahan dengan penerapan diet rendah garam sejak masa remaja diharapkan dapat menghindarkan seseorang dari penyakit tekanan darah tinggi. 

Hasil pengamatan yang dilakukan terkait dengan kebiasaan hidup pada remaja santriwati menunjukkan hasil pengukuran tekanan darah ditemukan remaja santriwati dengan tekanan darah di atas 120 mmHg, konsumsi makanan jajanan santri yang tidak diet garam dengan dominasi jajanan digoreng dan berasa asin. 

BACA JUGA: Tegas, Perintah Kapolri Soal Jet Pribadi yang Digunakan Brigjen Hendra Kurniawan: Periksa dan Telusuri!

"Berdasarkan hasil temuan tersebut, maka kami berkontribusi dengan melaksanakan kegiatan Pengabdian bagi Masyarakat skema kesehatan (PbM-SK) Peningkatan pengetahuan diet rendah garam pada remaja santriwati. Strategi PbM-SK dilakukan dengan penerapan promosi konsumsi rendah garam," jelas Dian.

Hasil pertemuan dan diskusi dengan pihak Pondok Pesantren At Tahdib sebagai mitra PbM disepakati upaya pemecahan masalah yaitu pemeriksaan tekanan darah secara berkala, sosial marketing makanan jajanan sehat rendah garam dan promosi makanan rendah garam. 

"Kami juga memberikan contoh makanan rendah garam, seperti, sayuran, kentang maupun ubi jalar secara alami rendah sodium dan tinggi potasium atau kalium,” ujarnya. 

BACA JUGA: Pengakuan PSK Online: Tarifnya Tak Pasti, Kalau Tidak Punya Uang Baru Open BO, Anak Dititipkan ke Orang Tua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: