Dampak BBM Naik, Angka Kemiskinan di Indonesia Diprediksi Melonjak
Ilustrasi Petugas SPBU ganti plang harga usai harga BBM resmi naik.-Istimewa/M Iksan/disway.id-
JAKARTA, RADARTASIK.COM – Angka kemiskinan di Indonesia diprediksi melonjak akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Anggota Komisi VII DPR RI Nurhasan Zaidi menyatakan kenaikan BBM memicu kenaikan inflasi dan angka kemiskinan di Indonesia.
Pemerintah telah mengeluarkan keputusan resmi menaikkan harga BBM, dengan alasan kenaikan harga tersebut untuk mengalihkan subsidi dari APBN.
Tetapi menurut Nurhasan Zaidi, kenaikan harga BBM merupakan hal yang ironis, apalagi di masa Pemerintahan Jokowi, paling tidak 7 kali BBM naik.
Pahitnya, kenaikan harga tersebut saat masyarakat baru akan bangkit dari imbas pandemi. "Bahkan, ancaman inflasi tanpa kenaikan BBM pun sedang menghantui,” katanya.
BACA JUGA:Siapa Membunuh Putri (3) - Kepiting Saus, Anak-anak Panti, dan Sensor Berita
Ia mengaku, Komisi VII berulang kali memberikan pemahaman kepada pemerintah, baik di ruang sidang maupun diskusi terbatas, terkait kenaikan harga BBM tersebut.
Namun, pemerintah seperti kehilangan arah prioritas pembangunan dan keberpihakannya kepada rakyat. “Ini catatan kelam kabinet di akhir masa jabatannya,” lanjut politisi PKS itu.
Saat ini beban subsidi dan kompensasi energi terlampau besar, namun menurut Nurhasan, masih banyak solusi yang dapat diambil untuk menjawab persoalan itu.
BACA JUGA:Amplop Suharso
Sebab, kenaikan BBM hingga 30 persen ini akan jadi penyebab utama naiknya harga komoditas lainnya.
“Kenaikan ini akan membuat masyarakat merana. Untuk itu jelas sikap kita, tolak kenaikan harga BBM, terutama yang bersubsidi,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: fin.co.id