Serapan Anggaran Penanggulangan Kemiskinan di Kota Tasikmalaya Baru 14 Persen

Serapan Anggaran Penanggulangan Kemiskinan di Kota Tasikmalaya Baru 14 Persen

Tim TKPK Kota Tasikmalaya saat berdiskusi dalam rapat koordinasi, di Aula Bappelitbangda belum lama ini. ayu sabrina / radar tasikmalaya--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Pemerintah Kota TASIKMALAYA mengalokasikan anggaran besar untuk program penanggulangan kemiskinan pada 2024. 

Total pagu mencapai Rp111,12 miliar, namun hingga Agustus realisasinya baru sekitar Rp16,03 miliar atau hanya 14 persen.

Padahal, angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya masih cukup tinggi. 

Berdasarkan data 2024, jumlah penduduk miskin mencapai 76.710 jiwa atau 11,10 persen dari total populasi.

BACA JUGA:Redmi 15C: HP Sejutaan dengan Baterai Jumbo dan Layar Besar Hadir di Indonesia

Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tercatat mengelola program pengentasan kemiskinan, namun tingkat penyerapannya masih rendah. 

Misalnya, Dinas Sosial mendapat pagu Rp5,47 miliar dengan realisasi Rp610 juta, Dinas Kesehatan Rp48,01 miliar (realisasi Rp4,03 miliar), dan Dinas PUTR Rp15,76 miliar (realisasi Rp769 juta).

Hanya Baznas Kota Tasikmalaya yang berhasil menyerap penuh anggarannya sebesar Rp3,43 miliar.

Kepala Bappelitbangda Kota Tasikmalaya, Apep Yosa, menjelaskan rendahnya realisasi anggaran disebabkan mekanisme penyaluran yang memiliki jadwal tertentu.

BACA JUGA:Dari Hari Jadi DPR RI hingga Peringatan Anti Uji Coba Nuklir

“Dalam periode satu tahun anggaran ada schedule tersendiri. Sampai saat ini posisi realisasi masih sekitar 30 persen,” ujarnya usai Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), Selasa 26 Agustus 2025.

Ia menambahkan, anggaran jumbo tersebut merupakan akumulasi dari setiap OPD yang tergabung dalam TKPK.

Selain membahas serapan anggaran, rapat juga memperkenalkan peralihan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ke Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang diperbarui tiap tiga bulan.

“Kadang data berbeda dengan kondisi riil, ada margin error. Dengan DTSEN, diharapkan lebih akurat,” jelas Apep.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait