Serapan Anggaran Penanggulangan Kemiskinan Kota Tasikmalaya Hanya 14 Persen, Diduga Ada Masalah
Pengamat Anggaran, Nandang Suherman. ayu sabrina / radar tasikmalaya--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Upaya penanggulangan kemiskinan di Kota TASIKMALAYA terancam tidak optimal.
Dari total anggaran Rp111,12 miliar yang dialokasikan pada 2025, realisasi baru mencapai Rp16,03 miliar atau sekitar 14 persen.
Padahal, data menunjukkan masih ada 76.710 jiwa atau 11,10 persen penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Bahkan, 77.392 jiwa masuk kategori Desil 1 (sangat miskin/miskin ekstrem) dan 105.596 jiwa berada di Desil 2 (miskin).
BACA JUGA:Polisi Amankan Dua Pemuda Diduga Provokator saat Aksi Damai di Kantor Bupati Tasikmalaya
Pengamat Anggaran, Nandang Suherman, menilai rendahnya serapan anggaran harus menjadi perhatian serius.
“Serapan yang hanya 14 persen menunjukkan ada masalah di perencanaan atau pelaksanaan. Ini perlu ditelusuri, terutama oleh Bappeda,” tegasnya, belum lama ini.
Menurut Nandang, penanggulangan kemiskinan harus didukung strategi terpadu, bukan sekadar pengumpulan program dari berbagai OPD tanpa target jelas.
“Kalau programnya dirancang untuk membidik kemiskinan, outcome-nya akan terlihat. Tapi kalau tidak, hanya jadi rutinitas,” ujarnya.
BACA JUGA:Sudah Dijual di Indonesia Samsung Galaxy A17 5G, HP Harga 3 Jutaan dengan Spesifikasi Lengkap
Ia juga meragukan penurunan angka kemiskinan yang terjadi selama ini benar-benar hasil intervensi pemerintah kota.
“Kalau memang penurunannya dari program pemerintah, harus ada riset untuk melihat program mana yang efektif. TKPK (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan) juga seharusnya memastikan setiap mata anggaran berorientasi pada pengurangan kemiskinan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: