Baznas Akan Upayakan Bantuan Biaya Perawatan Korban Kebakaran Cimerak, Wali Kota dan Sekda Imbau Berhati-hati
Iik Ekawati, korban kebakaran rumah di Cimerak mendapatkan perawatan di IGD RSUD dr Soekardjo pada Rabu 24 Agustus 2022.-Foto: Rezza Rizaldi/Radartasik.disway.id-
BACA JUGA: Kajari Kota Banjar Berganti, Ade Hermawan Pindah Tugas ke Kejati Sulawesi Tenggara
"Jangankan anak-anak yang sudah sekolah. Anak-anak yang belum sekolah pun saat ini sudah menggunakan gadget," sambungnya.
Muhammad Yusuf pun berpesan kepada para orang tua agar di waktu-waktu tertentu jangan dibiarkan anak-anak 24 jam memegang hape. Kapan dia bisa belajarnya kalau terus-menerus menggunakan hape.
"Tapi memang anak zaman sekarang berani melawan orang tua. Kalau hapenya disembunyikan wah nangisnya tak berhenti. Akhirnya orang tuanya yang mengalah urusan itu," terangnya.
Walaupun demikian, dia mengimbau agar penggunaan gadget itu dibatasi bagi anak-anak agar ada waktu tertentu tak memegang hape seperti saat belajar dan mengaji.
"Beri waktu saja pegang gadget itu dibatasi. Biarkan anak itu menangis. Karena bagi anak-anak menangis itu olahraga. Jangan karena kasihan. Pertumbuhan anak itu dari nangis, karena olahraga," terangnya.
Dia menambahkan, dengan adanya kejadian itu walaupun masih baru dugaan –bahwa penyebab kebakaran di Cimerak, Purbaratu dari hape yang dicas meledak— namun masyarakat tetap harus hati-hati menggunakan gadget, karena tingkat radiasinya tinggi.
Hal senada dituturkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, H Ivan Dicksan.
Kata dia, adanya kejadian kebakaran rumah di Cimerak Selasa siang harus dijadikan pembelajaran oleh masyarakat terutama para orang tua dalam mengawai anaknya menggunakan ponsel.
"Kami Pemkot Tasikmalaya merasa prihatin dan berduka pada keluarga korban atas kejadian ini. Kita harus mengambil pelajaran dari peristiwa ini, walau penyebab pastinya masih diselidiki polisi. Namun, orang tua harus meningkatkan pengawasan terhadap anak terutama penggunaan gadget," tuturnya.
Sekadar diketahui, saat kejadian kebakaran kemarin sekitar pukul 14.00 WIB, AJ bersama ibunya, Iik Ekawati (57) sedang berada di kamarnya tiduran di atas kasur.
Saat itu keduanya menjadi korban kebakaran dan mengalami luka bakar serius. AJ mengalami luka bakar 90 persen dan ibunya 50 persen.
Keduanya saat itu langsung dilarikan ke Puskesmas Purbaratu kemudian dirujuk ke RSUD dr Soekardjo.
Warga Kampung Cimerak, RT 05, RW 03, Kota Tasikmalaya, berduka setelah tersiar kabar bahwa bocah 6 tahun, korban kebakaran itu meninggal dunia.
Bocah malang yang menjadi korban kebakaran bersama ibunya, meninggal sekira pukul 19.00 WIB saat menjalani perawatan di Rumah Sakit dr Soekardjo, Selasa 23 Agustus 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: