Utang RSUD dr Soekardjo ke Pemasok Obat Capai 15 Miliar, Pasien Waswas Pasokan Distop
LAYANAN. Sejumlah keluarga pasien saat mengantre di loket instalasi farmasi RSUD dr Soekardjo, Rabu (10/8/2022).-Firgiawan/Radar Tasikmalaya-
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Dampak utang dua pemerintah daerah berimbas terhadap tunggakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo ke penyedia obat-obatan.
Sejak Februari sampai akhir Juli lalu, tercatat utang rumah sakit plat merah kepada pemasok mencapai Rp 15 miliar.
Dewan Pengawas RSUD dr Soekardjo Dr H Undang Sudrajat menuturkan saat ini pengiriman obat-obatan dalam memenuhi operasional rumah sakit masih berlangsung.
BACA JUGA:Banyak Kepentingan, Solusi PKL Pasar Rel Rumit
Namun, manajemen belum bisa membayar tunggakan yang sudah terhitung sejak awal tahun ini.
“Sampai saat ini masih diberi suplai. Tetapi kami khawatir, mereka menyetop kiriman karena kita tidak bisa bayar sejak Februari sampai awal Agustus ini,” kata Dr H Undang kepada Radar, Rabu 10 Agustus 2022.
Menurut Undang, Pemkot dan Pemkab Tasikmalaya sudah mempunyai utang di atas Rp 20 miliaran.
BACA JUGA:Pengunjung Mulai Menikmati Jalur Pedestrian Cihideung
Setiap bulannya terus bertambah dengan rata-rata tunggakan sekitar Rp 1 miliar.
“Kalau mereka (pemda) peduli, harusnya mau bayar, karena sesuai ketentuan kan harusnya sudah tidak ada lagi Jaminan Sosial Kesehatan dan rata-rata utangnya dari sana (Jamkesos, Red),” lanjutnya.
Undang berharap Pemkot dan Pemkab Tasikmalaya bisa mengoptimalkan jaminan kesehatan yang sudah dikhususkan pusat.
Karena kepesertaan BPJS Kesehatan setiap tahunnya terus ditambah dalam rangka mengcover biaya pengobatan pasien miskin.
BACA JUGA:Defisit Rp 68 Miliar, Kota Tasikmalaya Terpaksa Kencangkan Ikat Pinggang
“Bahkan yang tadinya pakai BPJS Kesehatan malah beralih ke layanan ini, otomatis terus membeludak,” keluhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: