RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya Terancam Keterpurukan di Usia 100 Tahun

RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya Terancam Keterpurukan di Usia 100 Tahun

Pengendara motor melintasi pintu utama bangunan RSUD dr Soekarsdjo Kota Tasikmalaya. rezza rizaldi / radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COMRSUD dr Soekardjo Kota TASIKMALAYA tahun ini telah genap berusia 100 tahun.

Namun alih-alih merayakan usia satu abad dengan kemegahan, rumah sakit kebanggaan warga Kota Tasikmalaya itu justru terancam keterpurukan akibat berbagai persoalan krusial, mulai dari infrastruktur mangkrak hingga keuangan yang tidak sehat.

Berdiri sejak Juli 1925, RSUD dr Soekardjo awalnya bernama Provinciale Ziekenhuis, rumah sakit provinsi peninggalan Belanda. 

Setelah beberapa kali berpindah kewenangan, kini rumah sakit tersebut menjadi aset Pemerintah Kota Tasikmalaya dan berstatus sebagai rumah sakit rujukan regional kelas B di wilayah Priangan Timur.

BACA JUGA:Perbaikan Ribuan PJU Padam di Tasikmalaya Kemungkinan Hanya Sebagian, kenapa?

Namun dalam beberapa tahun terakhir, kondisi sarana dan prasarana RSUD dr Soekardjo memprihatinkan. 

Lift sering rusak, lampu penerangan mati, hingga pembangunan gedung poliklinik yang tak kunjung selesai. 

Akibatnya, pelayanan dilakukan di ruangan sementara yang tidak representatif dan membuat pasien maupun pengunjung merasa tidak nyaman.

Masalah lain yang krusial adalah ketersediaan obat. 

BACA JUGA:Merdeka Miliki Rumah Impian, BTN Hadirkan KPR Bunga Rendah dan Bebas Biaya

RSUD diketahui memiliki utang cukup besar kepada pihak penyedia farmasi, sehingga suplai obat-obatan terganggu. 

Tak jarang, keluarga pasien harus membeli obat di luar rumah sakit karena stok kosong.

Ironisnya, kamar jenazah RSUD dr Soekardjo bahkan tak memiliki kulkas penyimpanan yang berfungsi. 

Dalam beberapa kasus, jenazah hanya bisa diawetkan sementara dengan es batu, solusi darurat yang jauh dari kata layak.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait