Punya Banyak Cicak, Mau Jualnya ke Mana? Di Cirebon Ada Tempat Pengolahannya untuk Komoditas Ekspor ke China

Punya Banyak Cicak, Mau Jualnya ke Mana? Di Cirebon Ada Tempat Pengolahannya untuk Komoditas Ekspor ke China

Tiga perempuan sedang menyortir cicak. Foto: Dok. Radar Cirebon--

Di beberapa daerah tersebut, peralatan yang dibutuhkan sudah lengkap dan teknik yang dilakukan dalam mengumpulkan cecak juga sudah tepat, sehingga, cicak tersebut kering dengan sempurna. 

Sedangkan di Sumatera Barat, belum ada peralatan seperti penjemuran dan pembakaran cecak yang memadai.

“Kalau ditanya berapa banyak mengumpulkan cecak, ya sebanyak jumlah yang mampu dikumpulkan oleh pengumpul cecak rumah tangga. Ada yang mengumpulkan sebanyak 20 kg, ada juga yang hanya 10 kg,” bebernya.

Menurut Doni, kegiatan ekspor cecak kering sangat menjanjikan untuknya. 

Dalam sekali ekspor saja, ia dapat meraup untung ratusan juta. Sebab, jenis cecak yang ditangkap yaitu cecak biasa yang merayap di dinding rumah.

“Permintaan (cecak kering) di Hongkong semakin meningkat karena banyaknya masyarakatnya yang percaya akan cicak kering dijadikan sebagai obat tradisional. Jika sebelumnya kami ekspor 330 kg, sekarang naik menjadi 670 kg,” tuturnya. 

Ladang Ekonomi Baru

Bisnis ekspor cicak kering ke China dan Hongkong bisa menjadi ladang ekonomi baru. Pengangguran pun bisa berkurang.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Andalas, Prof Syafrudin Karimi menilai jika digarap serius, ekspor cecak kering sebagai ladang baru potensial untuk digarap masyarakat. 

“Menurut saya, ini (usaha cecak kering, Red) merupakan salah satu lahan ladang ekonomi baru bagi masyarakat,” ujarnya dilansir dari Padang Ekspres.

Ekspor cicak kering, kata Prof Syafrudin Karimi, berdampak positif untuk masyarakat, terutama bagi ibu rumah tangga atau bapak-bapak yang tidak memiliki pekerjaan. 

“Jadi, mereka bisa menjadi seorang pengumpul cecak untuk diekspor,” ungkapnya.

Prof Syafrudin Karimi menilai dampak positif usaha ekspor cicak kering.

Pengolahan cicak kering sebagai komoditas ekspor juga menjadi pengetahuan baru bagi masyarakat. 

Sebab, kata Prof Syafrudin Karimi, masyarakat yang menggeluti pekerjaan pengolahan cicak kering pasti memikirkan cara-cara atau trik yang dilakukan dalam menangkap, hingga membuat alat untuk mengolah cecak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: Radar Cirebon