Gunung Galunggung 4 Kali Meletus, 4.011 Orang Kehilangan Nyawa, British Airways Mendarat Darurat

Gunung Galunggung 4 Kali Meletus, 4.011 Orang Kehilangan Nyawa, British Airways Mendarat Darurat

Tanggal 6 Juli 1918, erupsi diawali gempa bumi menyebabkan hujan abu setebal 2-5 mm yang terbatas di dalam kawah dan lereng selatan.

Tanggal 19 Juli di tahun yang sama, muncul kubah lava di dalam danau kawah setinggi 85 m dengan ukuran 560 x 440 m yang dinamakan gunung Jadi. 

4. Erupsi 1982-1983

Erupsi pertama terjadi pada 5 April 1982 yang disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar. 

Kegiatan erupsi berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983. Secara umum periode erupsi 1982-1983 dibagi menjadi 3 fase, sesuai dengan tipe erupsinya.

Fase pertama, erupsi awal (5 April - 6 Mei 1982) berupa erupsi tipe Pellean yang menghancurkan kubah lava Gunung Jadi serta menghasilkan awan panas, lontaran batu, hujan batu, abu, dan gas.

Kubah lava yang terhancurkan diperkirakan 40%. Awan panas meluncur dan mengendap di Cibanjaran sejauh 5,1 km serta di Cikunir dan Cipanas sejauh 4,6 km. Tinggi abu erupsi mencapai 12 km dari kawah.

Erupsi pada 17-19 Mei, masih merupakan fase penghancuran kubah lava dianggap sebagai ”erupsi utama” dalam fase pertama ini, dimana tinggi asap erupsi mencapai lk 30 km dan sisa kubah lava Gunung Jadi sebesar 5%.

Setelah fase erupsi pertama ini, kegiatan selanjutnya selalu merupakan kelompok erupsi.

Fase kedua, berupa erupsi tegak tipe vulkano yang secara dominan menghasilkan piroklastik jatuhan, lontaran batu dan hujan pasir, serta menghancurkan seluruh sisa kubah gunung.

Tinggi asap erupsi pada 13-19 Juli mencapai +/- 35 km dan melemparkan sebagian sumbat lava pada pipa kepundan hingga kedalaman 150 meter dari dasar kawah. Terjadi semburan lava pijar dan abu.

Erupsi 24 Juni menyebabkan pesawat terbang British Airways 747 melakukan pendaratan darurat karena salah satu dari keempat mesin jetnya mati akibat kemasukan abu. 

Fase ketiga, merupakan erupsi Strombolian yang melontarkan batu pijar seperti kembang api.

Erupsi yang lebih lemah dan menyemburkan asap dan abu dengan tingkat penghancuran kecil, mencapai tinggi maksimal asap erupsi setinggi 12 km.

Erupsi terus mengecil atau melemah dan terjadi penumpukan bahan erupsi berupa tefra di dasar kawah dan di sekeliling lubang erupsi membentuk kerucut silinder dengan ketinggian 60 m di atas dasar kawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: