Rusia Masih Terus Bombardir Wilayah Ukraina, Misi Jokowi untuk Bujuk Putin Hentikan Perang Gagal?

Rusia Masih Terus Bombardir Wilayah Ukraina, Misi Jokowi untuk Bujuk Putin Hentikan Perang Gagal?

Selaku ketua presidensi G-20, Presiden Joko Widodo membujuk Presiden Rusia Vladimir untuk segera menghentikan peperangan dengan Ukraina.

“Indonesia tidak memiliki tujuan apa kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai, rantai pasok pangan, pupuk energi dapat segera diperbaiki. Karena ini berkaitan dengan jutaan bahkan miliaran orang,” ujar Jokowi setelah pertemuan bilateral dengan Presiden Putin di Moskow, Kamis 30 Juni 2022.

Jokowi juga berhadap seluruh negara bersatu, menjalin perdamaian dengan spirit kebersamaan dan saling bekerjasama.

BACA JUGA:PPDB Ditutup, Pendaftar Capai 24.240 Orang. Sekolah Tetap Jalankan Gerakan Bebas dari Pungli

"Saya mengajak seluruh pemimpin dunia untuk bekerja sama kembali dengan menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai, dan semangat kerja sama. Hanya dengan spirit itulah perdamaian dapat tercipta," ujar Jokowi 

Menariknya bujukan Presiden Jokowi agar Rusia segera menghentikan perang dengan Ukraina tersebut tidak direspon secara gamblang oleh Presiden Vladimir Putin.

Putin hanya menyatakan pihaknya memastikan bahwa Moskow tidak memblokir ekspor biji-bijian Ukraina bahkan mempertanyakan dampak hilangnya barang-barang pertanian Ukraina di pasar pangan dunia.

BACA JUGA:Kota Tasikmalaya Siapkan Ulang Tahun Meriah k-21, Dua Tahun Absen karena Pandemi Covid-19

“Kami tidak mencegah ekspor biji-bijian Ukraina. Militer Ukraina telah menambang di dekat pelabuhan mereka, tidak ada yang mencegah mereka membersihkan ranjau itu dan kami menjamin keamanan pengiriman biji-bijian dari sana,” kata Putin.

Dia mengulangi pernyataan Rusia bahwa sanksi Barat salah arah. Yang musti disalahkan adalah pasar pangan global dan kenaikan harga.

Tetapi Putin sedikit mengindahkan dampak Ukraina di pasar global, dengan mengatakan hanya ada 5 juta ton gandum yang saat ini tertahan di negara itu.

BACA JUGA:Merasa Tersakiti Promo Miras Gratis, 2 Warga Bernama Muhammad Gugat Manajemen Holywings Rp100 Miliar

“Ini adalah jumlah yang tidak mempengaruhi pasar dunia dengan cara apapun,” jelasnya. Fakta yang ada kata Putin hanya mewakili 0,5 persen dari produksi global.

Putin juga mengatakan dia ingin Rusia mempertahankan posisinya sebagai pengekspor gandum terbesar di dunia. Saat ini menyumbang sekitar seperlima dari penjualan global.

Rusia Serang Ukraina Saat Kunjungan Jokowi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id