UMKM Naik Kelas, Ekonomi Tancap Gas

UMKM Naik Kelas, Ekonomi Tancap Gas

RADARTASIK, TASIKMALAYA - Bea Cukai Tasikmalaya terus memberikan asistensi terhadap produk UMKM untuk dipasarkan ke mancanegara. Salah satunya dengan menggelar sosialisasi sekaligus Pameran Produk UMKM dalam rangka UMKM Week bertajuk UMKM Naik Kelas, Ekonomi Tancap Gas, Pekan lalu.

Kepala Bea Cukai Tasikmalaya Indriya Karyadi mengatakan, sebenarnya ekspor itu mudah, sekarang platform pemerintah sudah terhubung dari hulu ke hilir, kadang-kadang dari UMKM masih takut atau khawatir. “Bea Cukai hadir dan siap mendukung pelaku usaha untuk ekspor, apalagi untuk UMKM. Berurusan dengan Bea Cukai itu mudah alias tidak ribet,” kata Indriya kepada Radar, Kamis (30/6/2022).

Ia menjelaskan, kegiatan UMKM Week ini digelar serentak seluruh Indonesia, untuk Bea Cukai Tasikmalaya mengundang sekitar 400 UMKM di Priangan Timur untuk mengikuti event tersebut melalui Zoom. “Lebih dari 1.000 UMKM dari 15 provinsi yang mengikuti kegiatan ini,” ujarnya. 

Acara ini untuk membuka wawasan UMKM dan mendorong mereka untuk go digital, go global dan go modern. Selain itu, dalam event ini digelar juga lomba foto, lomba reels, lomba proposal bisnis. “Lomba ini untuk menstimulasi kreativitas UMKM,” terangnya.

Ia mengatakan, pihaknya memang konsisten untuk membantu UMKM naik kelas sebagai upaya pemulihan ekonomi di daerah dan nasional. Terlebih UMKM ini tulang punggung perekonomian nasional. “Peranan UMKM ini menyerap 97,5 persen dari total tenaga kerja nasional,” terangnya.

BACA JUGA: Perhatikan Tanda Shockbreaker Harus Diganti

Namun kontribusi ekspornya masih kecil hanya 15 persen, 85 persennya oleh pengusaha besar. “Untuk itu kita genjot UMKM untuk ekspor mandiri,” terangnya.

Sementara itu Indriya menjelaskan, lembaga Kementerian Keuangan di Priangan Timur bersama dan Balai Diklat Keuangan (BDK) saat ini menguatkan sinergi. “Kita  kolaborasi menyatukan diri dalam wujud Kemenkeu 1 Kemenkeu terpercaya. Jika selama ini kita bergerak masing-masing, kini kita akan bergerak bersama-sama agar capaian program lebih efektif,” terangnya.

Di semester 2 ini akan membuat open class yang merupakan kolaborasi antara Bea Cukai, BDK, KPKNL, KPP Pratama dan KPPN. “Dalam hal ini Bea cukai punya peran dalam kegiatan ekspor-impornya,” katanya.

Sebelum mengarah ke sana, kata ia, yang dilakukan Bea Cukai yakni sosialisasi bergandengan dengan Pemda dan BI. Menindak lanjuti sosialisasi, lalu ditingkatkan ke interaksi lebih lanjut dengan asistensi. 

“UMKM diberi modul ekspor, instalasi model ekspor, asistensi aturan ekspor, tata cara pengisian dokumen, coaching clinic,” ujarnya. Pada saat mereka ingin melakukan ekspor pun didampingi, Bea Cukai mengawal proses keberangkatan barang ke pelabuhan sampai dimuat ke sarana pengangkut. “Kemudian Bea Cukai melakukan monitoring terhadap proses ekspor mandiri tersebut,” pungkasnya. (na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: