Bunuh Novel

Bunuh Novel

Saat suami di dapur sekolah itulah Nancy menembaknya. Dari belakang. Dia lantas kabur. Belum ada orang di situ. Murid-murid belum datang.

Murid sekolah masak itulah yang menemukan mayat guru mereka terkapar di lantai. Mereka mencoba memberikan pertolongan tapi sudah tidak bernyawa.

Nama sang guru: Daniel Brophy. Usia 63 tahun. 

Polisi akhirnya menemukan jejak di kamera yang dipasang di sekitar sekolah itu: ada mobil Nancy lewat di situ. Sepagi itu. Nancy pun ditangkap. Senjata apinyi dirampas.

Sekolah itu sendiri tidak memasang kamera. Kedatangan Nancy tidak terekam. Nancy berusaha berkelit.

"Sehari itu saya di rumah. Menulis novel," kilah Nancy. Dia tidak tahu kalau polisi sudah punya rekaman mobil yang lewat itu.

Tapi Nancy punya dalih lainnya. Terutama ketika rekaman itu ditunjukkan padanyi. "Oh iya. Itu mobil saya. Saya lupa itu. Kesedihan saya luar biasa atas kematian suami saya. Saya sampai lupa kalau lewat di situ," katanyi.

Dia pun memberikan alasan susulan. "Bagi saya muter-muter di situ itu biasa saya lakukan. Cari ide. Saya merasa nyaman muter di situ," kata Nancy.

Pengacara Nancy mengajukan teori lain: perampokan yang gagal. Perampoknya gelandangan. Karena kepergok, gelandangan itu menembak Daniel.

Di kota Portland, Oregon, memang banyak gelandangan. Saya beberapa kali ke Portland, hanya dua jam naik mobil dari Seattle. Sang pengacara yakin pembelaannya sukses. Tidak ada bukti apa pun yang melibatkan Nancy. Soal mobil adalah bukti yang lemah. Peluru yang menembus punggung sang suami pun tidak meninggalkan jejak di Glock yang disita.

Begitu rapi pembunuhan guru kuliner ini. Tidak ada sidik jari. Tidak ada jejak telapak. Terutama dari arah mobil berhenti ke dapur sekolah. Memang diakui, Nancy sempat berhenti tidak jauh dari sekolah kuliner. Itu karena dia tiba-tiba punya ide penulisan. Yang harus dia catat. Agar tidak lupa.

Saya belum menemukan salah satu pembaca Disway yang bisa mereka-reka peristiwa seperti ini. Mengapa begitu sempurna.

Apa pula motifnya. Soal cinta? WIL? PIL? Atau ketidakpuasan di ranjang?

Nancy mengaku hubungan ranjang dengan sang suami tidak ada masalah. Memang ada saja persoalan dalam rumah tangga. Biasa. Tapi lebih banyak yang menyenangkan daripada yang menjengkelkan.

"Saya itu pemuja suami. Ia hebat. Ia juga pemuja saya," ujar Nancy, tanpa takut disanggah suami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id