Presiden AS Joe Biden dan Istri Dievakuasi, Ada Pesawat Asing Dekati Rumahnya, Apakah Milik Rusia?

Presiden AS Joe Biden dan Istri Dievakuasi, Ada Pesawat Asing Dekati Rumahnya, Apakah Milik Rusia?

Radartasik, AMERIKA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden bersama istrinya dievakuasi setelah ada pesawat tak dikenal dan mencurigakan mendekati rumah mereka di di Delaware.

Evakuasi Presiden AS Joe Biden dan istri dilaksanakan Minggu pukul 13:00 waktu setempat. Dilansir dari Russia Today, Senin 6 Juli 2022, sebuah pesawat ”siluman” alias tidak dikenal memasuki area rumahnya.

Joe Biden dan istri dievakuasi ke lokasi aman yaitu kantor pemadam kebakaran yang terletak di dekat rumahnya.

Joe Biden dan istrinya dikawal ketat dengan iring-iringan kendaraan. 

Biden terlihat memasuki kantor pemadam kebakaran tersebut. Lokasi mulai diseterilkan dengan menyebarnya pengamanan di lokasi.

Para petugas Dinas Rahasia AS sudah membersihkan lokasi, dan memeriksa kemungkinan ancaman, serta melarang lalu lalang di sekitar area itu selama 20 menit.

Stasiun televisi CNN mengabarkan, setelah mendeteksi masuknya sebuah pesawat mencurigakan ke area rumah pantai Presiden AS, dua jet tempur negara itu terbang rendah di pesisir pantai dekat rumah itu. 

Menurut Dinas Rahasia AS, pesawat tersebut segera dikawal untuk meninggalkan area rumah pantai Presiden Joe Biden. 

Lalu milik siapakan pesawat tersebut. Hingga kini Pertahanan Militer AS enggan membuka suara. Apakah miliki Rusia? Hingga kini belum terjawab. 

Dampak Kebijaan Baru 

Presiden AS Joe Biden belum lama ini menyetujui pengerahan 3.000 tentara ke Eropa Timur dan Jerman.

Total 1.700 tentara AS diperkirakan akan dikirim ke Polandia dan 1.000 tentara AS lainnya yang berbasis di Jerman ke Rumania. Sementara 300 tentara lainnya akan ditransfer dari Amerika Serikat ke Jerman.

Sesuai dengan arahan Biden, Pentagon juga berencana untuk meningkatkan jumlah pasukan AS di kawasan menjadi lebih dari 8.500.

Juru Bicara Pentagon John Kirby mengklaim baha ini adalah komitmen yang telah dibangun. Dengan mengklaim bahwa situasi saat ini memerlukan penguatan penangkal dan pertahanan sisi timur NATO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id