Sri Mulyani Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi di 2023 Dekati 6 Persen dengan Tingkat Inflasi Maksimal 4 Persen

Sri Mulyani Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi di 2023 Dekati 6 Persen dengan Tingkat Inflasi Maksimal 4 Persen

Besar angka inflasi antara 2-4 persen tersebut, lanjut Sri Mulyani, diproyeksikan setelah sejumlah lembaga keuangan internasional memperkirakan bahwa inflasi pada 2023 mencapai 3,6 persen. 

BACA JUGA:Syukuran Haji Membawa Petaka, Ratusan Warga Keracunan Usai Konsumsi Nasi Kotak

Angka inflasi itu juga diproyeksikan setelah memperkirakan harga komoditas akan mulai melandai lebih rendah dibandingkan 2022.

“Meskipun tetap berada pada level yang relatif tinggi, ini harus kita waspadai di dalam dinamika APBN yang berfungsi sebagai shock absorber,” bebernya. 

Dalam kesempatan tersebut Sri Mulyani menjelaskan, laju inflasi global yang lebih rendah dibanding 2022 ini akan terjadi akibat pengetatan moneter yang mengendalikan sisi permintaan dan bom komoditas yang mulai mereda.

Untuk inflasi Indonesia sendiri per April 2022 mencatat sebesar 3,5 persen. Namun, hal ini masih lebih baik dibandingkan dengan negara-negara maju, seperti Amerika Serikat 8,3 persen serta Inggris 9 persen.

BACA JUGA:Korban Keracunan Cimawate Tasikmalaya Tak Kebagian Tempat, BPBD Dirikan Tenda Darurat

Bahkan, negara emerging juga meningkat sangat tinggi atas 7 hingga 8 persen, seperti inflasi di Argentina dan Turki yang mengalami krisis masing-masing mencapai 58 persen dan 70 persen.

“Inflasi kita relatif lebih tinggi dari inflasi sebelumnya namun dibandingkan berbagai inflasi di negara maju maupun emerging ini adalah inflasi yang cukup rendah kenaikan harga komoditas global,” tandas Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: