Finlandia Dan Swedia Tidak Dapat Bergabung Dengan NATO Sampai Keinginan Turki Terpenuhi

Finlandia Dan Swedia Tidak Dapat Bergabung Dengan NATO Sampai Keinginan Turki Terpenuhi

Radartasik, Turki, Juru bicara pemerintah Turki, Ibrahim Kalin mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahnya tidak akan mengizinkan Finlandia dan Swedia masuk ke dalam aliansi NATO sampai keinginan Turki terpenuhi.

Kalin menambahkan bahwa Ankara tidak akan terburu-buru untuk mencapai kesepakatan sebelum pertemuan NATO berikutnya.

Delegasi dari Swedia dan Finlandia bertemu dengan rekan-rekan Turki mereka di Ankara selama lima jam pembicaraan menyusul keinginan mereka untuk bergabung dengan NATO pekan lalu.

Untuk bergabung dengan NATO mereka membutuhkan persetujuan bulat dari 30 negara anggota, tetapi Turki mengancam akan memblokir proses tersebut kecuali kedua negara menindak kelompok yang dianggap teroris.

“Tanpa memenuhi masalah keamanan Turki, setiap proses tentang ekspansi NATO tidak dapat dilanjutkan,” kata Kalin pada konferensi pers setelah pembicaraan.

“Nato adalah organisasi keamanan,” lanjutnya dikutip dari Russian Today.

Ia  menambahkan aliansi harus memastikan masalah keamanan Negara anggotanya terpenuhi secara setara dan adil.

Turki telah menuntut agar Swedia dan Finlandia mencabut pembatasan ekspor senjata ke Turki dan  mengekstradisi orang-orang yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan gerakan Gulen (FETO).

BACA JUGA:Turki Memberikan Daftar Tuntutan Agar Finlandia dan Swedia Bisa Gabung NATO

Sementara Swedia dan Finlandia tidak menganggap PKK sebagai organisasi teroris, Turki juga menuntut agar mereka menerapkan sebutan yang sama untuk YPG dan PYD kelompok militer dan politik Kurdi di Suriah.

Kalin mengatakan bahwa pihak Turki menekan Swedia untuk menindak para simpatisan PKK di negaranya dan operasi media mereka.

Turki juga menuduh Swedia mempersenjatai pasukan Kurdi dengan senjata anti-tank yang digunakan dalam konflik perbatasan Kurdi yang sedang berlangsung dengan Turki.

Pejabat Swedia dan Finlandia sekarang akan kembali ke ibu kota mereka untuk membahas tuntutan Turki.

“Proses keanggotaan untuk kedua negara Nordik dapat berlanjut bila mampu mengatasi masalah keamanan Turki,” ungkap Kalin.

Para pemimpin NATO akan bertemu di Madrid,  pada akhir bulan depan, tetapi Kalin menyatakan bahwa Turki tidak terburu-buru untuk mencapai kesepakatan dengan Swedia dan Finlandia.

Swedia dan Finlandia sama-sama menyebut operasi militer Rusia di Ukraina sebagai motivasi untuk bergabung dengan aliansi NATO yang dipimpin AS.

Tawaran keanggotaan mereka telah diterima dengan hangat di Washington dan oleh para pemimpin NATO Eropa, kecuali Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Kroasia Zoran Milanovic.

Erdogan dan Presiden Kroasia  telah mengancam akan menghalangi keinginan mereka kecuali aliansi tersebut membahas dugaan penganiayaan hukum terhadap orang Kroasia di Bosnia dan Herzegovina.

Moskow menyebut keinginan kedua negara sebagai kesalahan serius dengan konsekuensi jangka panjang.

Namun juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyatakan pekan lalu bahwa Rusia memandang aspirasi kedua negara gabung dengan NATO kurang mengkhawatirkan dibandingkan dengan Ukraina, di mana potensi sengketa territorial akan membawa risiko besar bagi seluruh benua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today