Ancam Yunani, Erdogan Tegaskan Turki Tidak Akan Melepaskan Haknya di Laut Aegea
Radartasik, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggunakan hari terakhir latihan militer di Laut Aegea untuk memberi peringatan ke Yunani yang dia tuduh melakukan militerisasi pulau-pulau di daerah tersebut.
“Saya memperingatkan Yunani untuk menghindari mimpi, tindakan dan pernyataan yang akan menghasilkan penyesalan. Sadarlah,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi dari provinsi Izmir barat saat ia mengamati latihan militer wargames Efes-2022.
Turki dibuat marah oleh Athena karena meningkatkan kehadiran militernya di pulau-pulau Aegean, menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap perjanjian saat pulau-pulau itu diserahkan ke Yunani pada paruh pertama abad ke-20.
“Kami mengundang Yunani untuk berhenti mempersenjatai pulau-pulau yang berstatus non-militer dan bertindak sesuai dengan perjanjian internasional,” kata Erdogan.
“Saya tidak bercanda, saya berbicara dengan serius. Nasib bangsa ini ditentukan,” lanjutnya.
Meskipun Turki dan Yunani menjadi anggota NATO, kedua negara bertetangga tersebut memiliki hubungan yang sulit, karena perselisihan mengenai hak eksplorasi mineral di Mediterania timur dan persaingan klaim teritorial di Laut Aegea.
Ketegangan meningkat antara Ankara dan Athena dalam beberapa pekan terakhir, kedua pihak saling menuduh melakukan pelanggaran wilayah udara.
“Turki tidak akan melepaskan haknya di Laut Aegea dan tidak akan mundur dari penggunaan hak yang ditetapkan oleh perjanjian internasional dalam hal mempersenjatai pulau-pulau,” tegas Erdogan.
Latihan Efes-2022 telah berlangsung di dekat Izmir sejak tanggal 20 Mei. Turki mengerahkan lebih dari 10.000 tentara dan 37 negara lain ikut ambil bagian.
BACA JUGA:Turki Akan Luncurkan Operasi Anti Teroris di Suriah
Juru bicara pemerintah Yunani Giannis Oikonomou mengatakan bahwa Athena telah menangani apa yang disebutnya sebagai "provokasi" Turki dengan "tenang dan tekad."
“Jelas bagi semua orang bahwa negara kita telah meningkatkan jejak geostrategis dan geopolitiknya serta kapasitas pencegahnya dan setiap saat dapat mempertahankan kedaulatan nasional dan hak berdaulatnya,” klaim Oikonomou.
Athena bersikeras bahwa Turki dengan sengaja salah menafsirkan perjanjian di pulau-pulau Aegean dan bersikeras memiliki hak untuk membela diri dari ancaman yang ditimbulkan oleh Turki.
Sebelumnya Erdogan juga mengecam AS atas hubungan militernya dengan Yunani, mempertanyakan tujuan dari sembilan pangkalan militer Amerika di negara itu.
“Mereka telah dikerahkan untuk melawan siapa? Mereka mengatakan itu untuk melawan Rusia. Tapi kami tidak akan membelinya,” tanya pemimpin Turki dikutip dari Russian Today.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: russian today