Turki Akan Berlakukan Kuota Untuk Orang Asing
Radartasik, Pemerintah Turki akan membatasi populasi asing di lingkungan tertentu hingga 20% mulai bulan Juli nanti dan secara efektif menutup 1.200 lingkungan ini untuk imigran lebih lanjut menurut Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu.
Dengan meningkatnya tekanan ekonomi dan Turki telah menampung jutaan warga Suriah, Soylu menjelaskan bahwa keamanan perbatasan dan deportasi akan ditingkatkan.
Soylu menyampaikan kebijakan ini pada pertemuan Direktorat Manajemen Migrasi Turki, bahwa pemerintahnya saat ini akan membatasi populasi kehadiran asing di lingkungan tertentu hingga 25%, sekitar 781 lingkungan di 54 provinsi telah ditutup untuk orang asing.
Mulai Juli, Soylu mengatakan kuota akan diturunkan menjadi 21% dan menutup total 1.200 lingkungan untuk pendatang baru untuk mencegah konsentrasi orang asing di wilayah tertentu.
Selain itu, orang asing yang ingin memasuki Turki untuk mendapatkan pendidikan atau perawatan medis tidak lagi diberikan izin tinggal.
Izin tersebut hanya akan diberikan kepada orang asing yang menyewa penginapan di atas nilai tertentu, kata Soylu.
BACA JUGA:Ancam Yunani, Erdogan Tegaskan Turki Tidak Akan Melepaskan Haknya di Laut Aegea
Turki telah bergulat dengan lonjakan imigrasi sejak pecahnya Perang Saudara Suriah pada tahun 2011, saat ini mereka menjadi rumah bagi sekitar 3,7 juta warga Suriah.
Banyak dari pendatang sekarang bersaing dengan penduduk asli Turki untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan inflasi di Turki saat ini mencapai level tertinggi dalam dua dekade, Soylu mengakui bahwa banyak orang Turki merasa bahwa negara mereka sedang “diserang.”
Menteri mengaku jika Turki tidak membangun tembok di sepanjang perbatasannya dengan Suriah, delapan juta lebih migran akan memasuki negara itu.
Dia mengatakan bahwa 110.000 imigran ilegal telah ditangkap oleh otoritas Turki tahun ini, total 25.000 imigran akan dikirim kembali ke negara asal mereka.
Selain itu, pengungsi yang berasal dari wilayah Suriah yang dianggap aman akan dibawa ke kamp, diproses dan dikirim kembali.
Dikutip dari Russian Today, Turki akan membangun lebih banyak tembok perbatasan dan kamera serta sensor keamanan sedang dipasang.
Sebelumnya pada bulan Mei, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan rencana untuk "memungkinkan pengembalian sukarela" satu juta pengungsi Suriah ke wilayah yang diduduki Turki di Suriah utara.
Rencana tersebut telah ada dalam berbagai bentuk selama beberapa tahun dan pada satu titik didukung oleh pemerintah Jerman, tetapi ditolak oleh Suriah karena dianggap sebagai upaya "kolonialisme" oleh Ankara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: russian today