Minim Sentuhan Inklusif, Penyandang Disabilitas di Tasikmalaya Dilibatkan dalam Wisata dan Edukasi Keuangan

Rabu 25-06-2025,19:00 WIB
Reporter : Rezza Rizaldi
Editor : Rezza Rizaldi
Minim Sentuhan Inklusif, Penyandang Disabilitas di Tasikmalaya Dilibatkan dalam Wisata dan Edukasi Keuangan

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Selama ini, penyandang disabilitas kerap terpinggirkan dari sektor pariwisata dan edukasi keuangan. 

Minimnya aksesibilitas dan keterlibatan aktif mereka menjadi cerminan bahwa inklusi masih jauh dari kenyataan.

Namun, angin segar mulai terasa di Kota Tasikmalaya. 

Dalam sebuah kegiatan bertajuk Road to Pasar Wisata Nusantara: ABK Wisata Edukasi di Bank Indonesia, penyandang disabilitas mulai diberi ruang dan kesempatan untuk merasakan wisata kota serta mendapatkan edukasi langsung tentang pentingnya peran rupiah dalam kehidupan berbangsa.

BACA JUGA:Wabah Chikungunya Serang Warga Tasikmalaya, Puluhan Terjangkit

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Katara Tour, Bank Indonesia Perwakilan Tasikmalaya, komunitas wisata Ngulisik, serta Paguyuban Pegiat Disabilitas Tasikmalaya. 

Sebagai bagian dari rangkaian menuju Pasar Wisata Nusantaran2025, inisiatif ini diharapkan menjadi titik balik dalam pembangunan ekosistem pariwisata yang lebih adil dan ramah disabilitas.

Dimulai dengan city tour menggunakan bus wisata Ngulisik, para peserta diajak menyusuri potensi wisata kota. 

Setelah itu, mereka mengikuti edukasi keuangan inklusif di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, yang menyoroti pentingnya gerakan nasional Cinta, Paham, Bangga Rupiah.

BACA JUGA:Perkuat Ketahanan Pangan dan Gizi Nasional, BRI Salurkan Pembiayaan Kepada Koperasi Penyuplai Bahan Pangan MBG

“Ini bukan soal belas kasihan. Ini soal hak. Penyandang disabilitas juga berhak memahami rupiah, berwisata, dan merasakan ruang publik secara setara,” tegas Ervan Kurniawan, pelaku wisata sekaligus penggagas acara tersebut, Rabu 26 Juni 2025.

Ia mengkritik realitas bahwa sektor pariwisata masih jarang memberikan ruang bagi kelompok disabilitas. 

Menurutnya, perlu perubahan paradigma dan komitmen dari semua pihak agar prinsip keadilan sosial benar-benar terwujud.

Momen haru terjadi ketika orang tua dari Aisyah Nurmaulida (17), penyandang Down Syndrome, menyampaikan rasa terima kasihnya. 

BACA JUGA:Predator Triton 14 AI Terbaru: Laptop Gaming Ringkas dengan Tenaga AI dan Fitur Kreatif Meluncur Juli 2025

Kategori :