Wabah Chikungunya Serang Warga Tasikmalaya, Puluhan Terjangkit

Wabah Chikungunya Serang Warga Tasikmalaya, Puluhan Terjangkit

Pusekmas Kecamatan Karangnunggal Tasikmalaya saat melakukan sosialisi pencegahan cikungunya di Kampung Chikungunya. istimewa for radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Puluhan warga di Kampung Cikeruh, Desa Cikupa, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten TASIKMALAYA, dilaporkan terserang penyakit yang diduga kuat Chikungunya dalam sepekan terakhir.

Warga mengalami berbagai gejala khas Chikungunya, seperti demam tinggi, nyeri sendi, sakit kepala, hingga pembengkakan kaki yang menyulitkan untuk berjalan.

Camat Karangnunggal, Agus Sutisna, membenarkan peningkatan kasus penyakit tersebut di wilayahnya.

“Memang benar, ada banyak warga di Kampung Cikeruh yang mengalami gejala mirip Chikungunya,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu 25 Juni 2025.

BACA JUGA:Perkuat Ketahanan Pangan dan Gizi Nasional, BRI Salurkan Pembiayaan Kepada Koperasi Penyuplai Bahan Pangan MBG

Sebagai respons cepat, pihak kecamatan bekerja sama dengan puskesmas dan pemerintah desa melakukan penanganan darurat.

Tim surveilans kesehatan diturunkan untuk menelusuri kasus, memberikan penyuluhan, serta mengajak warga melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.

Kepala Puskesmas Karangnunggal, Hadiana, menyebutkan bahwa puluhan warga sudah terindikasi terinfeksi.

“Sebagian dirawat di puskesmas, ada juga yang menjalani pengobatan di rumah maupun di klinik. Beberapa sudah mulai membaik,” katanya.

BACA JUGA:Predator Triton 14 AI Terbaru: Laptop Gaming Ringkas dengan Tenaga AI dan Fitur Kreatif Meluncur Juli 2025

Ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan lingkungan. “Langkah sederhana seperti menguras tempat penampungan air dan menutup wadah yang bisa menjadi sarang nyamuk sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit,” jelasnya.

Sayangnya, upaya fogging atau pengasapan belum dapat dilakukan karena keterbatasan anggaran. “Kami belum bisa melakukan fogging karena tidak ada dukungan dana dari dinas,” tambah Hadiana.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait