Pesantren Darul Arqam Patean Belajar Tata Kelola di Pesantren Amanah Tasikmalaya

Rabu 30-10-2024,10:56 WIB
Reporter : Rezza Rizaldi
Editor : Rezza Rizaldi

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Sebanyak 102 santri dari Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, bersama enam pembina, melakukan kunjungan studi tiru ke Pesantren Amanah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya, Selasa 29 Oktober 2024.

Mereka disambut langsung oleh Mudir Pesantren Amanah, KH. Arip Somantri, M.Ag., beserta jajaran wakil mudir, kepala sekolah, dan pembina pesantren.

KH. Arip Somantri mengungkapkan kegembiraannya atas kunjungan ini, yang dianggap sebagai kesempatan mempererat hubungan antar-pesantren di bawah naungan Muhammadiyah. 

Dalam sambutannya, ia juga berbagi sejarah singkat berdirinya Pesantren Amanah, yang kini berusia 26 tahun dan didirikan untuk melahirkan kader ulama Muhammadiyah dan cendekiawan muslim.

BACA JUGA:5 Film Indonesia yang Akan Meramaikan Bioskop di Bulan November Mendatang

Perwakilan rombongan, Ustaz Suyono, M.Pd., menyampaikan tujuan kedatangan mereka untuk bersilaturahmi dan bertukar pengalaman tata kelola pesantren serta pembinaan santri melalui organisasi kesantrian. 

“Kami datang untuk saling belajar dan bersinergi antara kedua pesantren Muhammadiyah,” jelasnya.

Pada sesi dialog dan ramah tamah, pembina dari Darul Arqam berdiskusi langsung dengan pengelola Pesantren Amanah, sedangkan para santri yang tergabung dalam calon pengurus Organisasi Santri Darul Arqam (OSDA) berdialog dengan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMA Plus Pesantren Amanah.

Diskusi berlangsung akrab dengan suasana saling bertukar pengalaman, baik tentang tata kelola pesantren maupun kehidupan sehari-hari santri.

BACA JUGA:Mengenal Tom Lembong, Mantan Menteri Jokowi yang Jadi Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula

Ustaz Yudi Purwanto, S.Pd.I., Kepala SMA Plus Pesantren Amanah, menyampaikan bahwa dalam perbincangan dengan pembina Darul Arqam, mereka saling berbagi mengenai pola asuh santri, struktur organisasi, dan pengelolaan pesantren. 

“Kami saling belajar dan mencerminkan diri masing-masing,” ungkapnya. 

Ia juga menambahkan bahwa pengelolaan pesantren di bawah Muhammadiyah tetap memiliki variasi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing lingkungan pesantren.

Ustaz Yudi juga mengungkapkan kekagumannya terhadap model pengasuhan di Darul Arqam yang memberikan tanggung jawab lebih kepada santri pengurus OSDA. 

BACA JUGA:Haru Kiwil Menyaksikan Anak Sambung Menikah, Tidak Kuasa Menahan Tangis

Kategori :