RADARTASIK.COM— Hanoman adalah tokoh wayang lintas zaman, lahir di masa tetrayuga, dia muncul dalam kisah Ramayana dan Mahabharata.
Hanoman memiliki banyak nama seperti Anjaniputra, Bayudara, Bayusiwi, Guruputra, Handayapati, Yudawisma, Haruta, Maruti, Palwagaseta, Prabancana, Ramandayapati, Senggana, Suwiyuswa, dan Mayangkara.
Dia memiliki bentuk fisik sebagai kera putih, tetapi memiliki kemampuan berbicara dan memahami adat istiadat seperti manusia.
Dalam cerita wayang, Hanoman digambarkan memiliki kesaktian luar biasa dan kecerdasan yang tinggi.
BACA JUGA: Jasad Pria Duduk di Sofa dalam Rumah Gegerkan Warga Empang Kota Tasikmalaya, Begini Kronologinya
Ia merupakan anak dari Batara Bayu dan Dewi Anjani. Ibunya adalah putri sulung Resi Gotama dan Dewi Windradi.
Hanoman adalah makhluk yang dikasihi oleh para dewata dan dia diberi anugerah berupa Cupumanik Astagina, yang menjadikannya hidup sejak zaman Ramayana hingga zaman Mahabharata.
Dalam versi lain, Hanoman masih tetap hidup hingga masa Madya, sampai dia pernah merasa bosan karena hidup terlalu lama.
Kesaktian yang dimiliki Hanoman sangat luar biasa. Ia memiliki kemampuan bertiwikrama.
BACA JUGA: Pilkada 2024 Kabupaten Pangandaran, 8 Kandidat Ikut Penjaringan PDI Perjuangan, Incar Tiket ini
Para dewa memberinya banyak kesaktian, Batara Bayu memberi Aji Sepiangin, Batara Wisnu menganugerahinya Aji Pameling dan resi subali memberinya Aji Mundri.
Peran Hanoman dalam kisah Ramayana sangatlah besar. Ia merupakan sekutu setia Sri Rama.
Hanoman terkenal dengan kecepatan dan ketangkasannya, menguasai seni bela diri, serta memiliki kemampuan mengubah ukuran tubuhnya.