Cerita Tusuk Sate Pilpres 2024 dan Pemilihan Legeslatif, Postingan Tintin Rostiningsih Lucu Caleg Cuan

Selasa 20-02-2024,12:02 WIB
Reporter : Alisundana
Editor : Alisundana

Tahun 2019 Pak Haji yang tinggal di Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya mendapat suara hampir 1500-an.

Hebatnya, dia tidak keluar uang seperti kebanyakan caleg di daerah pemilihannya.

“Saya tidak pakai uang karena banyak warga kenal dan dekat. Mereka malu untuk minta uang ke saya,” ceritanya.

BACA JUGA:Kata Bawaslu Pangandaran Sirekap Tak Harus Jadi Acuan untuk Hasil Pemilu 2024, Lalu Apa Dong?

Sayangnya, Pak Haji tidak berhasil lolos ke gedung DPRD Kota Tasikmalaya.

“Saya kurang 45 suara. Tapi tidak lolos jadi dewan,” kenang pria berkulit gelap dengan rambut masih terlihat hitam.

Entah rambutnya disemir atau tidak. Namun membuat Pak Haji tampak klimis dan necis penampilannya.

Pak Haji menyesal tidak “tempur” di KPU. Konon, suara kurang sedikit itu kata beliau, seharusnya masih memungkinkan lolos kalau diperjuangakan.

“Saya kurang pengalaman,” kata Pak Haji sambil terkekeh.

Tapi untuk pemilihan legislatif 2024 ini Pak Haji kaget. Semua jaringannya yang dulu bisa gratisan, kini tidak lagi.

Mereka minta uang kisaran Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per orang atau per satu suaranya.

“Kan sekarang bukan untuk Pak Haji. Kalau untuk orang lain ya ada ongkosnya,” begitu alasan warga yang merupakan relasi dan juga jaringannya itu.

Iya benar. Pak Haji tidak ikut mencalo lagi. Beliau membantu anak sahabatnya yang mencalon di daerah pemilihan (Dapil) bekas Pak Haji dulu nyalonkan diri.

Sebut saja Teteh. Seorang janda muda (tapi rambutnya tidak pirang loh) yang tinggal di kawasan utara Kota Tasikmalaya.

Dia yang mengidolakan Pak Prabowo Subianto itu juga menyiapkan diri membantu yang mau suara untuk calon legislatif.

Syaratnya sama dengan warga di Dapilnya Pak Haji. Harus ada uang ‘serangan fajar’ sebagai pengikat suara.

Kategori :