Mengenai kondisi partai politik yang akan mengusungnya di pilpres 2024, Anies menjawab sampai saat ini partai politik di Jakarta belum ada yang final.
BACA JUGA:Dikalahkan Barcelona, AC Milan Kembali Jatuh ke Bumi
“Kalau penyisihan sudah lewat. Belum fiks ke kombinasi partai maupun kombinasi pasangan,” ujarnya.
Situasi politik saat ini, lanjut Anies sebenarnya menarik untuk para pengamat demokrasi.
“Menjadi contoh bagaimana setelah 25 tahun reformasi kematangan proses pemilu terjadi institusi partai dalam intervensi kekuasaan,” nilainya.
Apakah Kisah Lucu Pilpres 2024 tejtajg ketakutan para tokoh bertemu atau dekat dengan Anies Baswedan karena dianggap ancaman bagi Presiden Jokowi pasca lengser?
BACA JUGA:Dikalahkan Barcelona, AC Milan Kembali Jatuh ke Bumi
Artinya Anies dianggap lawan oleh Presiden Jokowi karena mengancam kepentingan program ke depan.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
Anies justru menegaskan kalau dia selalu mendukung program Jokowi.
Anies minta dilihat secara obyektif program di DKI Jakarta sepeninggal Jokowi yang 2 tahun menjabat lalu jadi Presiden Republik Indonesia.
Jelas Anies, setelah Jokowi terpilih menjadi Presiden Indonesia ke-7, pemerintahan DKI Jakarta dilanjutkan duet Basuki Tjahya Purnama dan Djarot Saeful Hidayat selama 3 tahun.
BACA JUGA:Gigi Buffon Gantung Sepatu, Ini Deretan Rekornya yang Belum Terpecahkan
Periode lanjutannya DKI Jakarta dipimpin Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Nah, menurut Anies Baswedan justru era dirinya yang melanjutkan program Jokowi.
“Program Pak Jokowi saya lanjutkan dengan plusnya,” tegas Anies.(*)