BACA JUGA:Pilkada Kota Tasikmalaya Memerlukan Tambahan Dana Rp 40 Miliar
Akibatnya beberapa kali terjadi ribuan rakyat datang ke depan istana kerajaan. Melakukan aksi protes kepada raja yang mau memindahkan masjid.
Para tokoh itu pun mengendus akan kedatangan Abu Nawas sahabat rajanya.
Mereka berupaya mencegat Abu Nawas di tengah perjalanan sebelum dia bertemu dengan raja di istana.
“Tuan Abu Nawas tolonglah. Raja sudah tidak mau mendengar nasehat siapa pun. Para ahli tata ruang, ahli ekonomi, sejarah, juga bendahara negara sudah berbusa bicara tetapi tidak digubris raja,” adu para tokoh itu.
BACA JUGA:Samsung Rilis Galaxy A14 dan A34 5G Enterprise Edition, Simak Harga, Spesifikasi dan Keunggulannya
Memang sejak raja bergaul dengan negara tetangga yang tiba-tiba menjadi negara kaya raya, sikap raja jadi berbeda.
Raja terpukau dengan kemewahan negara itu yang membangun berbagai jalan mulus dan gedung-gedung mewah.
Raja lupa janjinya untuk mensejahterakan rakyat, menurunkan harga sembako, membuka banyak lapangan kerja terlupakan.
Raja jadi tertarik membangun fisik mulai jalan yang mulus-mulus, bangunan-bangunan megah.
BACA JUGA:Setiap Bulan, 600 Pasangan di Ciamis Bercerai, Ini Penyebabnya
Itu karena negara tetangga yang kaya raya menjanjikannya bantuan dana yang besar untuk meniru membangun fisik.
Walaupun pengerjaan berbagai bangunan fisik itu konsekuensinya harus mendatangkan pekerja dan bahan bangunan dari negeri kaya itu.
Termasuk membangun tambahan ruang istana. Raja ingin bangunan istana dibuat lebih besar dan mewah.
Keyakinan raja, kalau istana megah akan membuat pamor kerajaan disegani dan dikagumi negara lain.
BACA JUGA:22 Desa dari 4 Kecamatan di Kabupaten Ciamis yang akan Terlewati Tol Getaci