BANJAR, RADARTASIK.COM - Keberadaan Replika patung Firaun dan Spinx di tempat wisata The Mummy Banjar Waterpark (BWP) --saat ini masih dalam proses revitalisasi-- sempat menjadi polemik di masyarakat.
Menyikapi polemik replika patung Firaun, Pemkot Banjar bersama stakeholder melakukan rapat koordinasi, Selasa 28 Maret 2023 di ruang rapat Gunung Sangkur Setda Kota Banjar.
Wali Kota Banjar Hj Ade Uu Sukaesih menjelaskan, keberadaan The Mummy Banjar Waterpark, sebagai wahana edukasi dalam upaya menyelamatkan aset, pembelajaran, pengembangan wisata, menyerap tenaga kerja. Harapannya adalah untuk menambah kas PAD.
"Untuk proses pembangunan tetap berlanjut, karena sudah jelas dan kesepakatan bersama," tegasnya.
Meski ada yang tidak hadir, nantinya bisa disampaikan oleh pihak internal masing-masing dan dengan pendekatan.
Diakuinya, keberadaan The Mummy replika patung Firaun di BWP sangat setuju karena sebelumnya pernah ke Mesir dan di sana memikat banyak pengunjung.
Sehingga Hj Ade menghadirkan replika patung Firaun dengan harapan sebagai daya tarik pengunjung serta mengedepankan unsur edukasi. Meski begitu, Wali Kota Banjar akui kesalahan tidak sosialisasi terlebih dahulu dalam pembangunannnya.
"Patung Firaun jadi polemik, sebelumnya sudah koordinasi. Kesalahan ibu (Wali Kota Banjar) tidak sosialisasi. Jadi mohon maaf," ungkapnya.
Menurut orang nomor satu di Kota Banjar itu, sebelumnya pembangunan replika tersebut akan disosialisasi kepada masyarakat sepulang dari umroh. Hanya saja banyak kegiatan dalam rangkaian Hari Jadi Kota Banjar, sehingga dirinya lupa hingga persoalan tersebut menjadi polemik.
"Ibu (Wali Kota Banjar) juga tidak setuju kalau patung Firaun disembah. Asal jangan disembah, hanya untuk edukasi," tegasnya.
Sekjen MUI Kota Banjar KH Iskandar mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan keberadaan The Mummy sebagai wahana edukasi bagi masyarakat.
"Terlebih dalam Alquran juga sudah dijelaskan tentang jasad Firaun yang diawetkan, agar bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua," ujarnya.