HMI IAIT Soroti Dinamika Kepemimpinan di Cabang Tasikmalaya! Jangan Dengar Bisikan Lingkiran Negatif

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Ketua Umum HMI Komisariat IAIT, M Idham Nahdi J, menyoroti kondisi HMI Cabang Tasikmalaya pasca Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XLI yang hingga kini masih menyisakan ketidakjelasan.

Ia menilai, selama enam bulan terakhir, kepemimpinan formatur terpilih, Nazmi Nurazkia dari Komisariat STIA YPPT Priatim Tasikmalaya, kurang komunikatif dan tertutup dalam menyelesaikan persoalan internal.  

"Seharusnya, sebagai pemimpin yang akan menakhodai HMI Cabang Tasikmalaya, ia mencerminkan kebijaksanaan, transparansi, akuntabilitas, serta menjaga integritas dalam menjalankan organisasi," ujar Idham dalam siaran persnya, Kamis 23 Januari 2025.  

"Jangan hanya mengedepankan kepentingan sektoral atau mendengar bisikan dari lingkaran negatif," sambungnya.

BACA JUGA:Marselino Bersiap Bela Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Idham menekankan bahwa HMI adalah organisasi yang menjunjung tinggi independensi. 

Kepemimpinan yang mandiri dan berorientasi pada kemaslahatan umum diperlukan untuk mengembalikan marwah HMI Cabang Tasikmalaya yang saat ini dinilai mengalami keterpurukan akibat pengaruh eksternal.  

Ia juga mengungkapkan bahwa ketidakjelasan kepemimpinan berdampak langsung pada kaderisasi, yang merupakan ruh dari HMI. 

Banyak komisariat mengalami hambatan dalam agenda perkaderan, terutama mereka yang baru mengalami transisi kepengurusan.  

BACA JUGA:Fakta Menarik dan Sinopsis Asmara Gen Z, Sinetron yang Sedang Populer

"Kaderisasi adalah inti dari HMI dalam mencetak insan cita yang kelak berkontribusi bagi masyarakat madani. Jika proses ini tersisihkan, bagaimana organisasi ini bisa tetap berjalan sesuai tujuan, fungsi, dan sifat yang diamanatkan dalam AD/ART HMI?" tandasnya.  

Hingga kini, berbagai pertanyaan terkait arah kepemimpinan HMI Cabang Tasikmalaya masih belum menemukan jawaban yang jelas. 

Idham berharap ada langkah konkret untuk menyelesaikan polemik ini demi keberlangsungan kaderisasi dan masa depan organisasi.

Sumber: