TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Berkaca dari gempa bumi di Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya diminta melakukan mitigasi bencana, karena masuk daerah rawan bencana alam di Jawa Barat.
Khususnya di daerah Tasikmalaya Selatan yang juga rawan bencana air pasang, tsunami, longsor dan lainnya, anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Hidayat Muslim, dari daerah pemilihan Tasela berharap, Pemkab Tasikmalaya melakukan mitigasi bencana.
Menurut Hidayat Muslim, perlu diaktifkan kembali Masyarakat Siaga Bencna, baik Sekolah Siaga Bencana, Desa Siaga Bencna dan lainnya.
"Bencana alam ini tidak bisa diprediksi, karena itu kehendak Yang Kuasa, tetapi dengan adanya kesiapsiagaan bencana di tengah-tengah masyarakat, setidaknya bisa mengantisipasi korban yang lebih banyak ketika terjadi bencana," kata Hidayat Muslim.
BACA JUGA: Jembatan Ciloseh Ahmad Yani Longsor, 7 Tiang Jariang Seluler Tergerus
Menurut politisi PPP ini, Kabupaten Tasikmalaya, terutama di Tasikmalaya Selatan dengan segala potensi bencana, baik tsunami, longsor banjir dan lainnya harus menjadi skala prioritas penanganannya.
"Daerah selatan ini rawan longsor, banjir dan lainnya, itu sering terjadi, itu harus menjadi sepemikiran bersama dan diketahui apa yang harus menjadi solusinya," kata Hidayat Muslim.
Mengingat, Kabupaten Tasikmalaya rawan bencana alam, Hidayat Muslim meminta Pemerintah Derah Kabupaten Tasikmalaya menyiapkan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT).
"Termasuk orangnya harus profesional dalam menagani kebencanaan. Maka dengan itu harus betul-betul dipersiapkan dengan matang untuk mengantisipasi bila terjadi bencna walapun itu tidak kita semua inginkan," jelas dia.
Dokter Ahli Tulang Dikirim ke Cianjur
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengirimkan dokter ahli bedah tulang ke lokasi bencana gempa Cianjur.
Menurut Muhadjir Effendy, rencananya akan ada enam dokter bedah ortopedi yang dikirim untuk menangani pasien luka-luka yang tertimbun reruntuhan bangunan.
“Khususnya untuk bedah ortopedi nanti mereka ke sini karena banyak pasien yang patah tulang,” kata Muhadjir Effendy di RSUD Sayang Cianjur, Kabupaten Cianjur, Selasa, 22 November 2022.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat juga menggelontorkan dana mencapai Rp 20 miliar.