RADARTASIK.COM - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bisa terjadi pada sia saja. Bahkan pelakunya pun tidak hanya laki-laki, bisa jadi dilakukan juga oleh perempuan.
Ada alasan mengapa sebagian orang bisa melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga, dalam hal ini melakukan kekerasan kepada pasangan mereka, istri atau suaminya. Hal ini disebut terkait dengan faktor biologi dan sejarah.
Dua faktor tersebut menurut ahli, bisa membuat seseorang cenderung agresif, bahkan mampu melakukan tindak KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga.
Akan tetapi, bukan cuma itu yang menjadi alasan mengapa bisa sampai bisa melakukan tindak kekerasan pada pada pasangan mereka.
Hal ini kata psikolog kawakan Ian Hughes, penulis buku Disordered Minds: How Dangerous Personalities are Destroying Democracy, bisa disebabkan oleh trauma masa kecilnya. Terutama bagi laki-laki yang pada sat kecilnya memiliki trauma.
Itu artinya, anak-anak yang semasa kecilnya mengalami disfungsional dalam pola asuhnya, berpotensi melakukan kekerasan ketika mereka dewasa.
Selain karena trauma masa kecil, anak laki-laki yang terpengaruh oleh perilaku individu tertentu terhadap cara mereka berprilaku.
Konstruksi maskulinitas pada anak laki-laki yang harus tangguh dan jantan dari anak perempuan, berpotensi menyebabkan mereka tumbuh lebih keras, dan tidak tertutup kemungkinan berlaku kejam.
BACA JUGA:Tragedi Sepak Bola, 127 Orang Meninggal Dunia dalam Kerusuhan Suporter Arema
Sebab itu, para ahli mengingatkan kepada orang tua tentang betapa pentingnya mengajarkan konsep yang benar selama tumbuh kembang anak.
Tanda-tanda Pasangan Anda Seorang Love Bomber
Anda memiliki pasangan yang suka memberi perhatian berlebih dalam hubungan yang Anda jalani saat ini?
Mau itu berupa rasa kasih sayang, kekaguman, perhatian namun dalam dosis yang melebihi normal.
BACA JUGA:Polisi Kantongi Identitas 2 Pencuri di Alfamart Sambongjaya Tasikmalaya, Kini Masih Diburu