Grunge: Dari Lorong Gelap Seattle ke Dunia Digital, ini Sejarah dan Para Pelopornya

Grunge: Dari Lorong Gelap Seattle ke Dunia Digital, ini Sejarah dan Para Pelopornya

Nirvana adalah grup band Ikon global grunge yang dipimpin Kurt Cobain. istimewa-tangkapan layar ponsel--

BACA JUGA:Lautan Obor di Tasikmalaya, Tradisi Penuh Cahaya dan Semangat Hijrah saat Malam Tahun Baru Islam 1 Muharam

Bangkit Lagi di Era 2020–2025

Di tengah kejenuhan budaya pop dan dominasi media sosial, generasi Z mulai melirik kembali gaya hidup dan estetika grunge

Musik indie dengan sentuhan grunge, seperti yang dibawakan oleh Beabadoobee dan Wolf Alice mendapat tempat di hati pendengar muda.

Sementara itu, TikTok dan Instagram dipenuhi konten bertagar #grungeaesthetic, memperlihatkan bagaimana flanel, jeans robek, dan suasana gelap kembali menjadi simbol ekspresi diri.

BACA JUGA:BNN Kota Tasikmalaya Ajak Semua Pihak Perangi Narkoba demi Indonesia Emas 2045

Lebih dari Sekadar Gaya, Grunge adalah Sikap Hidup

Grunge di era modern bukan cuma soal nostalgia. 

Di tengah krisis iklim, tekanan sosial digital, dan keresahan mental, semangat grunge yang menolak kepalsuan serta mencari makna lewat kesederhanaan kembali relevan.

Grunge bukan tren yang lewat. Ia adalah suara kejujuran yang tak pernah mati.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait