Belajar Terganggu Bau Menyengat, DPRD Minta Pemkot Tasikmalaya Tangani Serius Pencemaran TPA Ciangir

Belajar Terganggu Bau Menyengat, DPRD Minta Pemkot Tasikmalaya Tangani Serius Pencemaran TPA Ciangir

Suasana audiensi mahasiswa, perwakilan Pemkot dan DPRD Kota Tasikmalaya membahas pencemaran di TPA Ciangir, Rabu 16 Juli 2025. rezza rizaldi / radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Kegiatan belajar mengajar di SDN Ciangir, Kecamatan Tamansari, Kota TASIKMALAYA, terganggu akibat bau menyengat dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir. 

Persoalan ini menjadi sorotan dalam audiensi antara mahasiswa, perwakilan Pemkot dan DPRD Kota Tasikmalaya yang digelar di Ruang Rapat Badan Musyawarah DPRD, Rabu 16 Juli 2025.

Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H Wahid, menyampaikan bahwa gangguan yang ditimbulkan TPA Ciangir tidak hanya berdampak pada pencemaran air dan udara, tetapi juga mengganggu kenyamanan belajar siswa di sekolah terdekat.

“SDN Ciangir sangat dekat dengan TPA. Anak-anak mengeluh karena bau yang menyengat saat proses belajar, belum lagi kondisi fasilitas sekolah yang memprihatinkan,” ungkapnya usai menerima audiensi tersebut.

BACA JUGA:Sekolah Swasta di Kota Tasikmalaya Krisis Siswa, FKKS Minta Dukungan Nyata dari Pemerintah

Dalam forum audiensi, mahasiswa juga mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi tersebut.

Bahkan dilaporkan pernah terjadi kejadian sapi masuk ke lingkungan sekolah, karena masih banyak hewan ternak yang berkeliaran di sekitar TPA.

Menanggapi hal ini, perwakilan Dinas Pendidikan menyebutkan bahwa SDN Ciangir telah masuk dalam daftar skala prioritas pada anggaran perubahan 2025. 

Rencana perbaikan mencakup rehabilitasi ruang kelas serta pembangunan MCK.

BACA JUGA:Kemnaker Ingatkan Waspada Link Palsu BSU 2025, Simak Cara Aman Cairkan Bantuan Subsidi Upah

Selain masalah di lingkungan sekolah, Wahid juga menyebut pencemaran turut berdampak pada pertanian dan perikanan warga sekitar. 

“Beberapa bulan lalu, informasi dari warga menyebut banyak ikan petani yang mati akibat sungai tercemar. Hasil pertanian pun menurun,” katanya.

Wahid menegaskan pentingnya langkah cepat dari pemerintah daerah untuk menanggulangi berbagai dampak pencemaran TPA Ciangir. 

Ia mengingatkan bahwa persoalan ini sudah berulang kali disuarakan oleh masyarakat dan mahasiswa, namun belum mendapat solusi konkret.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait