Gus Baha Ungkap Makna Doa Sayyidul Istighfar, Tentang Pengakuan dan Pengampunan

Gus Baha Ungkap Makna Doa Sayyidul Istighfar, Tentang Pengakuan dan Pengampunan

Mengungkap kandungan doa sayyidul istighfar. --Foto: Tangkapan layar instagram

Ketika kita berbuat salah, apakah kita akan terus larut di dalamnya, atau justru berusaha memperbaikinya dengan kembali kepada Allah? 

Nasehat Gus Baha dalam hal ini sangat penting, bahwa manusia tidak lepas dari kesalahan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita merespons kesalahan itu.

Gus Baha juga mengutip bagian lain dari doa sayyidul istighfar:

'Abuu u Laka Bini'matika 'Alayya,' yang artinya:

"Aku mengakui atas segala nikmat yang Engkau berikan kepadaku."

Kalimat ini menunjukkan bahwa dalam setiap keadaan, bahkan saat memohon ampunan, kita diingatkan untuk bersyukur atas nikmat Allah. 

Doa ini mengajarkan keseimbangan antara pengakuan dosa, penerimaan diri, dan rasa syukur.

Bayangkan seorang petani yang melihat ladangnya hancur karena badai. Alih-alih menyalahkan keadaan, ia bersimpuh dan membaca doa sayyidul istighfar, mengakui kekhilafan dan mengingat nikmat yang masih dimilikinya. 

Ia menyadari bahwa badai adalah ujian, dan dalam ujian itu ada kesempatan untuk bertumbuh.

Ceramah Gus Baha mengajarkan bahwa kesadaran semacam ini adalah nikmat dari Allah. 

Kesadaran untuk mengakui dosa, bersyukur atas nikmat-Nya, dan memohon ampun adalah langkah awal menuju perbaikan diri.

Doa sayyidul istighfar, sebagaimana disampaikan Gus Baha, mengandung makna yang jauh lebih dalam dari sekadar permohonan ampun. 

Doa ini mengingatkan kita untuk selalu mengakui keesaan Allah, menerima diri kita sebagai makhluk-Nya, dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan.

Doa bukan sekadar rutinitas, tetapi cara untuk menyambung hubungan dengan Allah dan memperbaiki diri sebagai manusia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: