Yusuf-Hendro Siap Lanjutkan Penataan Pedestrian Cihideung, Termasuk Solusi Parkir dan Kemacetan
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya nomor urut 3 Muhammad Yusuf dan Hendro Nugroho saat menghadiri Radar Bertanya di Studio Radar Tasikmalaya TV, Kamis 17 Oktober 2024. ujang nandar / radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya nomor urut 3 Muhammad Yusuf dan Hendro Nugroho, berkomitmen untuk melanjutkan penataan kawasan pedestrian Cihideung.
Calon Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, menyatakan bahwa penataan kawasan pedestrian di Cihideung akan dilanjutkan, mengingat proyek tersebut belum sepenuhnya selesai.
Salah satu rencana besar mereka adalah pembangunan lahan parkir bertingkat tiga untuk kendaraan roda dua di kawasan tersebut.
"Lokasinya sudah tersedia," ungkap Yusuf saat menghadiri Radar Bertanya di Studio Radar Tasikmalaya TV, Kamis 17 Oktober 2024.
BACA JUGA:Pesan Ulama di Deklarasi Pilkada Tasikmalaya Damai: Jaga Kesopanan dan Etika
Penataan ini tidak hanya bertujuan untuk menyediakan fasilitas parkir, tetapi juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di area tersebut.
Yusuf menegaskan, jika penataan tidak dilakukan saat ini, kemacetan akan semakin parah dalam sepuluh tahun ke depan.
Selain penataan pedestrian di Cihideung, Yusuf juga mengisyaratkan bahwa program serupa bisa diterapkan di kawasan lain, tergantung ketersediaan anggaran.
"Ini adalah bagian dari visi kami untuk mempercantik dan menata kota," tambahnya.
BACA JUGA:Perjuangan Masyarakat Inklusi Tasikmalaya Membangun Kehidupan Lewat Kumpulan
Menurut Yusuf, pada awalnya banyak pihak yang meragukan manfaat penataan kawasan Cihideung.
Namun, setelah pedestrian tersebut selesai dibangun, masyarakat justru ingin proyek ini dilanjutkan.
Ia menjelaskan, sejak awal konsep pedestrian tidak dirancang sebagai tempat parkir, melainkan untuk pejalan kaki dan berbagai aktivitas kuliner. Parkir seharusnya difokuskan di Jalan Pemuda.
"Itulah konsep awalnya, meski belum sepenuhnya terlaksana. Pedestrian harus hidup dengan keramaian pejalan kaki dan aktivitas kuliner, yang berakhir sebelum pukul 06.00 pagi," jelas Yusuf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: