Bacawalkot yang Akan Tarung di Pilkada Kota Tasikmalaya Harus Berani Deklarasi Anti Korupsi
Ilustrasi Pilkada. istimewa-tangkapan layar ponsel--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Dari sekian banyak bakal calon Wali Kota (Bacawalkot) TASIKMALAYA yang dikenal publik, belum ada satu pun yang berani mendeklarasikan diri tidak akan korupsi.
Menurut Kajian Sosial Politik (KJSP) Tasikmalaya, poin ini sangat penting untuk masa depan Kota Tasikmalaya.
Rico Ibrahim, Ketua KJSP, menegaskan bahwa selama para kandidat tak berani berkomitmen menolak KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), setiap pernyataan mereka hanyalah 'gula-gula'.
"Pilkada 2024 menentukan apakah daerah bisa maju atau malah mundur," ujar Rico kepada Radar Tasikmalaya, kemarin Jumat 2 Agustus 2024.
BACA JUGA:BRI Borong 4 Kategori Penghargaan di Malam Apresiasi Emiten 2024
"Nasib Kota Tasikmalaya akan ditentukan oleh pemimpin yang mendaftar ke KPU pada 27 Agustus sebagai cawalkot dan calon wakil wali kota," sambungnya.
Rico menambahkan bahwa banyak kandidat yang mengungkapkan niat mengabdi tanpa kepentingan tertentu, meskipun kenyataannya belum ada yang memberikan bukti nyata.
"Dalam politik, tidak ada yang abadi dan pasti. Masyarakat hanya bisa berpegang pada janji dan menunggu tindakan nyata," ujarnya.
Menurut Rico, masyarakat harus lebih kritis menjelang pemilihan. Mereka harus menilai dan memilih pemimpin yang memiliki sistem dan konsep yang jelas untuk memberantas korupsi.
"Korupsi adalah akar permasalahan yang membuat suatu daerah gagal memajukan kesejahteraan warga dan kotanya," ungkapnya.
Rico juga menekankan bahwa para kandidat harus memahami konsep fundamental dalam memimpin Kota Tasikmalaya.
Ini berarti semua elemen, termasuk kelompok, keluarga, dan kerabat, harus mengabdi kepada warga, bukan memanfaatkan posisi untuk keuntungan pribadi.
"Pemimpin yang sejati adalah mereka yang siap dan ikhlas menjadi tempat berkeluh kesah serta memberikan solusi bagi masalah masyarakat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: