Baduzzaman Pengawal Historis PKB Kota Tasikmalaya, Layak Adu Tanding di Gelanggang Pilkada 2024!

Baduzzaman Pengawal Historis PKB Kota Tasikmalaya, Layak Adu Tanding di Gelanggang Pilkada 2024!

Dindin C Nurdin--

REKAM jejak tokoh yang satu ini cukup matang dalam berbagai aspek leadership dan layak disiapkan PKB untuk "adu tanding" dengan bursa kandidat wali kota lainnya yang sedang in action dalam gelanggang politik Pilkada 2024 kota Tasikmalaya

H. Badruzzaman atau lebih populer dipanggil Pak H. Badru (HBZ) bermula menapaki karir pergerakan organisasi sebagai aktivis PMII, kemudian menjadi pendidik dan masuk birokrasi di lingkungan kementerian agama, sempat menjadi kepala MAN Cipasung dan Madrasah Aliyah NU, di tahun 2014 terpilih sebagai anggota DPRD kota Tasikmalaya dan pada tahun 2019 terpilih kembali untuk kedua periode.

Disaat PKB Kota Tasikmalaya didirikan, Pak H. Badru menjadi Tim Lima yang bertugas merumuskan tahapan pembentukan sampai dengan deklarasi PKB, dengan kata lain, Pak H. Badru adalah sosok yang tidak bisa dilepaskan dari kesejarahan lahirnya PKB Kota Tasik.

Dengan semangat yang masih terawat dilengkapi kesadaran pengabdian kepada masyarakat Kota Tasikmalaya, Pak H. Badru mengikuti prosedur pendaftaran bakal calon walikota dari PKB, partai yang diawal berdiri ikut serta membidaninya.

BACA JUGA:Segara Dirilis JBL Soundgear Frames, Kacamata Audio Terbaru, Perpaduan Sempurna Suara dengan Gaya

BACA JUGA:Antisipasi Politik Uang pada Pilkada 2024 Kabupaten Tasikmalaya, Pidana 72 Bulan Bagi Pemberi dan Pemilih

Dalam proses penjaringan internal PKB, Pak H. Badru tersisihkan oleh kandidat dari kader partai lain yang mendaftar ke PKB. Namun demikian setiap partai politik dipastikan memiliki parameter objektif untuk menempatkan kandidatnya melaju dan memenangkan kompetisi bin kontestasi politik, maka apapun keputusannya harus di hormati.

Sebagai kader PKB Pak H. Badru tentu merasakan kekecewaan dan sebuah keniscayaan dirasakan juga segenap pendukungnya yang memendam pertanyaan dibalut keheranan terkait syarat apakah sehingga membuat "terpental", padahal sebagai anggota DPRD dari PKB ikut berjibaku mengantarkan kenaikan kursi legislatif, memagari kantong basis pemilih dan tetap istiqomah peduli umat serta melayani rakyat.

Fenomena partai politik "mengubur" potensi kader internal dalam kontestasi politik, harus menjadi keprihatinan serius semua partai politik, karena pilkada bukan hanya mengajarkan tentang cara meraih kemenangan.

Pilkada juga mengajarkan tentang citra diri sebuah partai yang mampu menjaga wibawa yaitu dengan mengedepankan para kadernya sebagai pejuang petarung, jika selagi masih ada kader yang siap kenapa harus di"tiarap"kan, atau mungkinkah rumput tetangga jauh lebih hijau dan menjanjikan sesuatu. Wallahu 'Alam.

Oleh: H. Dindin C Nurdin 

Direktur Peduli Bakti Pesantren Foundation Jabar (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: