Tim Restorasi Mangrove Dumaring Berau Membangun Benteng Pertahanan untuk Melindungi Hasil Penanaman Bakau

Tim Restorasi Mangrove Dumaring Berau Membangun Benteng Pertahanan untuk Melindungi Hasil Penanaman Bakau

Tim Restorasi Mangrove Dumaring memasang pagar apung di area penanaman pohon bakau di Pantai Dumaring, Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau, pada Kamis siang, 21 Maret 2024.-Sandy Abdul Wahab-Radar Tasikmalaya

Untuk menanggulangi gangguan dari alam, menurut Nandang, pihaknya sudah memasang hybrid engineering—konstruksi semi permanen dari bahan-bahan alam seperti bambu. Tujuannya adalah untuk melemahkan gelombang yang datang ke area penanaman. Dengan demikian, tekanan gelombang yang lemah tidak akan merusak pohon bakau yang existing (yang ada).

Kemudian, untuk menanggulangi gangguan dari manusia, khususnya penebangan mangrove, Nandang mengatakan, Tim Restorasi Mangrove Dumaring rutin melakukan patroli setiap hari.

Berdasarkan hasil pemantauan selama ini, ancaman penebangan mangrove yang dilakukan oleh manusia sudah turun drastis. Kesadaran masyarakat tumbuh setelah kawasan Mangrove Dumaring ditetapkan sebagai Kawasan Lindung Kampung Dumaring melalui Peraturan Kampung Dumaring. ”Ketika ada yang menebang, orang mulai menegur. Jadi kontrol sosial relatif lebih baik,” ujarnya.

Sementara ini, menurut Nandang, patroli pengamanan kawasan konservasi mangrove dilakukan oleh Tim Restorasi Mangrove Dumaring. Dalam hal ini, pihaknya belum melibatkan masyarakat setempat. Namun tidak menutup kemungkinan kedepannya masyarakat akan terlibat dalam melakukan patroli termasuk stakeholder terkait seperti Koramil Talisayan. ”Semakin banyak pihak yang terlibat dalam melakukan patroli, itu akan lebih baik untuk mengoptimalkan apa yang ingin kita capai,” tuturnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: