Bakteri Pemakan Daging di Jepang, Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Penularan STSS

Bakteri Pemakan Daging di Jepang, Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Penularan STSS

Kenali bakteri pemakan daging di Jepang mulai dari penyebab, gejala hingga cara Penularan STSS.-Ilustrasi/Kemenkes-

RADARTASIK.COMJepang sedang menjadi sorotan dunia karena serangan bakteri pemakan daging mengalami peningkatan.

Berdasarkan laporan terbaru bahwa pada bulan Juni 2024, serangan bakteri pemakan daging mencapai 977 kasus.

Angka tersebut menunjukkan peningkatan dibanding dengan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai 941 kasus.

Jepang telah melaporkan kasus bakteri pemakan daging dalam sistem notifikasi surveilans sejak tahun 1999.

BACA JUGA: HASIL DRAWING, Timnas Indonesia Berada di Grup C Bersama Jepang, Australia, Arab Saudi dan Tim Kuat Asia Lain

Pengertian

Apa itu bakteri pemakan daging? Bakteri ini disebut streptococcus pyogenes (streptokokus grup A atau GAS). Nama penyakitnya infeksi STSS (Sindrom Syok Toksik Streptokokus).

Mengapa streptococcus pyogenes disebut bakteri pemakan daging? Karena, bakteri streptococcus pyogenes dapat menghancurkan kulit, lemak dan jaringan di sekitar otot dalam waktu singkat.

Pada laman resmi WHO disebutkan streptococcus pyogenes adalah penyebab utama kematian dan kecacatan secara global, khususnya di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

BACA JUGA: Mengerikan! Jepang Diserang Bakteri Pemakan Daging, Apa Itu Infeksi SSTS?

Beban terbesar disebabkan penyakit jantung rematik akibat kerusakan katup jantung yang disebabkan oleh satu atau beberapa episode demam rematik, suatu reaksi peradangan autoimun terhadap infeksi tenggorokan akibat GAS.

Selain itu, terdapat beban yang signifikan akibat penyakit GAS invasif, demam rematik akut, glomerulonefritis pasca-streptokokus dan faringitis yang disebabkan oleh GAS yang merupakan kontributor penggunaan antibiotik global.

Penyebab

Infeksi STSS disebabkan oleh bakteri streptococcus pyogenes. Dikutip dari laman Poltekses Kemenkes Yogya bahwa bakteri kokus tersusun seperti rantai, termasuk bakteri gram positif, tidak membentuk spora dan tidak bergerak atau nonmotil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: