Gelombang Tinggi Pengaruhi Tangkapan Ikan di Kabupaten Pangandaran, Solusinya?

Gelombang Tinggi Pengaruhi Tangkapan Ikan di Kabupaten Pangandaran, Solusinya?

Perahu nelayan sedang bersandar di Pantai Timur Pangandaran, Kamis 6 Juni 2024. deni nurdiansah / radar tasikmalaya--

PANGANDARAN, RADARTASIK.COM - Nelayan di Kabupaten Pangandaran mengalami penurunan tangkapan ikan yang signifikan, dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama gelombang laut yang tinggi.

Salah seorang nelayan, Junaedi (50) mengatakan, gelombang laut yang tinggi berdampak besar pada hasil tangkapan ikan.

"Penurunannya sampai 50 persen ada," katanya saat ditemui di Pantai Timur, Kamis 6 Juni 2024.

Menurut Junaedi, meskipun ada beberapa jenis ikan yang lebih mudah ditangkap saat gelombang tinggi, seperti ikan bawal putih, hal ini tidak cukup untuk mengimbangi penurunan secara keseluruhan.

BACA JUGA:Pembangunan SMA Negeri di Bungursari Kota Tasikmalaya Diduga Ada yang Jegal, Dana Rp 6 Miliar Tak Diserap

"Ya, kadang juga cumi dan ikan berukuran besar lebih mudah ditangkap saat gelombang tinggi," terangnya.

Ketika gelombang tinggi terjadi, beberapa nelayan terpaksa berhenti melaut. 

"Ada yang libur, ada juga yang memaksakan melaut," tambah Junaedi.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Kabupaten Pangandaran, Sarlan, mengonfirmasi bahwa gelombang tinggi atau cuaca buruk memang berpengaruh pada tangkapan ikan.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Akui Keunggulan Irak dengan Skor 0-2, Gol Tercipta di Babak Kedua, Jordi Amat Kartu Merah

"Pasti, karena nelayan juga memilih berlibur, produksi ikan pun menurun," tuturnya.

Hingga bulan April, tangkapan ikan di Kabupaten Pangandaran sudah mencapai 303.508 kilogram. 

Sementara itu retribusinya mencapai lebih dari Rp 600 juta dari target Rp 1,50 miliar.

Menurut Sarlan, pendapatan yang masuk ke kas daerah dihitung sebesar Rp 3,5 per Rp 100 dari setiap transaksi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: