Seri Tokoh Filsafat: Arthur Schopenhauer dan Pemikirannya Mengenai Kehendak, Estetika dan Etika

Seri Tokoh Filsafat: Arthur Schopenhauer dan Pemikirannya Mengenai Kehendak, Estetika dan Etika

Konsep kehendak, estetika dan etika dalam filsafat Arthur Schopenhauer. Foto: tangkapan layar youtube--

Dia menyatakan bahwa dunia ini tergantung pada kemampuan manusia untuk mempersepsikannya dan tidak berdiri sendiri.

2. Ide Kehendak

Pemikiran utama Schopenhauer adalah konsep tentang kehendak atau "The Will". 

BACA JUGA: 3 Pepatah Sunda yang Berhubungan dengan Kepemimpinan, Wujud Kearifan Lokal yang Berlaku Universal

BACA JUGA: Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Viman Seharian Keliling Ziarah Sambil Memohon Doa Restu Ulama Pesantren

Menurutnya, kehendak adalah kekuatan yang mendasari semua fenomena dan kehidupan. 

Kehendak menggerakkan dan mengontrol tindakan manusia serta dorongan-dorongan mereka.

Dalam pandangannya, manusia tidak hanya dipengaruhi oleh logika dan akal, tetapi juga oleh dorongan dari kehendak ini. 

Schopenhauer melihat kehendak sebagai kuasa tak terkendali yang tidak bisa dipuaskan dan menjadi akar penderitaan manusia.

Ia meyakini bahwa penderitaan dapat diatasi jika kita dapat menolak kehendak kita sendiri dan mencapai kesadaran diri yang lebih tinggi. 

Dia mengajukan konsep di mana manusia dapat mencapai kebebasan dari penderitaan dengan menyelam dalam seni dan meningkatkan pemahaman mereka tentang kenyataan yang lebih tinggi melalui pengalaman estetika.

3. Estetika

Schopenhauer sangat tertarik pada seni sebagai jalan untuk melampaui penderitaan. 

Dia menganggap seni sebagai bentuk ekspresi kehendak universal yang lebih mengekspresikan realitas daripada dunia pengamatan yang tidak langsung.

Estetika merupakan bagian integral dari pemikiran Schopenhauer. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: