Kenapa Ketupat dan Opor Selalu Hadir di Momen Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri? Yuk Simak Alasannya di Sini!

Kenapa Ketupat dan Opor Selalu Hadir di Momen Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri? Yuk Simak Alasannya di Sini!

Alasan ketupat dan opor selalu hadir di momen Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri.-Suryadi/radartasik.disway.id-

BACA JUGA:Warga Dusun Santrijaya Karangnunggal Gelar Shalat Idul Fitri 1445 H di Masjid Al-Hidayah, Ini Pesan Khatib

Kemudian, makna filosofis juga terdapat pada janur yang menjadi bungkus ketupat.

Adapun janur disimbolkan sebagai sifat manusia yang mudah dibentuk, didik serta diarahkan menjadi seseorang yang bisa lebih baik.

Kemudian, kata janur ternyata berasal dari bahasa Arab Ja'a nur yang memiliki arti cahaya telah datang.

Maksud dari kata tersebut artinya saat ketupat dibelah nampak bersih dan putih layaknya hati yang bersih dari dosa-dosa.

BACA JUGA: Asyik Penitipan Kendaraan Bisa Dilakukan di Polres atau Polsek Terdekat, Kalau di Tasikmalaya Bisa?

Awal mula opor menjadi kuliner di momen Lebaran

Opor menjadi pasangan ketupat yang tak bisa dipisahkan pada momen Lebaran.

Ketupat selalu dipasangkan dengan opor, bahkan seblak ceker atau seblak yang viral tidak bisa menggantikan peran opor.

Opor merupakan kuliner yang berbahan dasar ayam dan kuah santan.

BACA JUGA: Ini Metode Pembayaran Tiket Masuk Pantai Pangandaran Melalui Pintu Utama, Libur Lebaran 2024 ke Sini Aja!

Berkaitan dengan makna dari opor tersebut, masyarakat mempercayai bahwa santan memiliki bunyi yang mirip dengan kata pangapunten dalam Bahasa Jawa dan hapunten dalam Bahasa Sunda yang artinya memohon maaf.

Dengan demikian, opor memiliki makna permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan.

Jadi, alasan mengapa ketupat dan opor selalu hadir di momen Lebaran karena keduanya merupakan kuliner yang menjadi simbol pengakuan kesalahan dan permohonan maaf atas kesalahan yang dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: humas jabar