Belasan Murid SD di Kota Banjar Diduga Keracunan Makanan Ringan dari Pedagang Keliling

Belasan Murid SD di Kota Banjar Diduga Keracunan Makanan Ringan dari Pedagang Keliling

Tampak dari depan bangunan SDN 2 Batulawang Kota Banjar, Kamis 29 Februari 2024. anto sugiarto / radartasik.disway.id--

Belasan Murid SD di Kota Banjar Diduga Keracunan Makanan Ringan dari Pedagang Keliling 

BANJAR, RADARTASIK.COM - Sejumlah murid sekolah dasar (SD) di Kota Banjar diduga keracunan usai mengkonsumsi makanan ringan yang dijual pedagang keliling. 

Sejumlah murid SD yang diduga keracunan makanan ringan tersebut tersebar di sejumlah sekolah di Kota Banjar. 

Kepala SDN 2 Batulawang Hasanah mengakui, ada 8 anak didiknya yang sempat konsumsi makanan ringan yang menyebabkan mules atau sakit perut. 

BACA JUGA:Kerawanan Bencana di Kabupaten Tasikmalaya Tak Sebanding dengan Peralatan yang Tersedia, Benarkah?

"Iya betul kejadiannya kemarin (Rabu 28 Februari 2024, Red) dan semuanya anak kelas 3. Kebanyakan perempuan yang konsumsi," katanya, Kamis 29 Februari 2024. 

Diakuinya, makanan ringan tersebut ada yang dibeli dari pedagang keliling di hari itu juga. Namun ada juga dibeli sehari sebelumnya. 

Dari 8 anak didiknya yang mengkonsumsi makanan tersebut, satu diantaranya sempat dibawa ke Puskesmas untuk diperiksa sementara yang lain tidak. 

Namun, kini anak tersebut sudah masuk sekolah seperti biasa, karena tidak sampai keracunan yang luar biasa seperti terjadi di daerah lain. 

BACA JUGA:Komentar Asyik Sefano Beltrame Setelah Jadi Man of the Match Persib vs PSIS Semarang, Jawab Kritikan Bobotoh

"Saya sempat cium bau makanannya kayak yang basi gitu. Bentuknya kayak jeli kalau dimakan sedikit memanjang (seperti karet)," tegasnya. 

Pihaknya pun telah mengimbau anak didiknya agar tidak jajan sembarangan terlebih produk atau jenis makanan yang berbahaya. 

Sementara itu, salah satu guru SDN 2 Batulawang Ani Andriani menuturkan, anak didiknya juga ada yang sempat mengkonsumsi makanan ringan tersebut dan menyebabkan mual, muntah serta sakit perut. 

"Ada 6 anak yang konsumsi makanan tersebut dan kebanyakan di sini kelas 1 yang penasaran. Mereka beli dari pedagang keliling," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: