Tiga Kali Keracunan MBG di Tasikmalaya, Wabup Wajibkan Dapur Miliki Sertifikat SLHS dan HACCP
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi. ujang nandar / radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Kasus keracunan massal yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten TASIKMALAYA.
Hingga kini, sudah tiga kali insiden serupa tercatat sejak program tersebut berjalan.
Kasus pertama terjadi di Kecamatan Rajapolah pada Kamis 1 Mei 2025 dengan sekitar 400 siswa terdampak.
Peristiwa kedua menimpa 15 siswa di Kecamatan Cikalong pada 18 September 2025.
BACA JUGA:Cek Jadwal Lowongan Kerja KAI Commuter 2025, Dibuka 8 Posisi
Terbaru, pada Rabu 1 Oktober 2025, sebanyak 109 pelajar di Kecamatan Cipatujah mengalami gejala keracunan dan harus mendapat perawatan medis.
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, menyampaikan keprihatinannya atas berulangnya kasus tersebut.
Meski demikian, ia bersyukur penanganan medis berlangsung cepat sehingga kondisi korban kini berangsur membaik.
“Tentu kita sangat prihatin, tapi alhamdulillah kondisi para korban sudah stabil, bahkan sebagian sudah dipulangkan,” ujar Asep saat ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Kamis 2 Oktober 2025.
BACA JUGA:Keracunan MBG di Cipatujah Tasikmalaya, 109 Siswa Terdampak dan 36 Masih Dirawat
Sebagai langkah awal, Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan sementara operasional dapur penyedia MBG di Cipatujah untuk memastikan keamanan sebelum kembali beroperasi.
Terkait kemungkinan penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB), Asep menegaskan belum ada keputusan.
Menurutnya, sebagian besar korban hanya menjalani perawatan singkat dan sudah pulih.
Lebih lanjut, Asep menyampaikan pemerintah daerah bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan BGN telah melakukan evaluasi menyeluruh terkait keamanan pangan MBG.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: