Salmonela Jadi Ancaman Utama Keracunan MBG, Akademisi Tasikmalaya Ingatkan Standar Keamanan Pangan
Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Sumarto, STP, MP. ayu sabrina / radar tasikmalaya--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Kasus keracunan makanan bergizi (MBG) yang menimpa sejumlah siswa di TASIKMALAYA menuai perhatian akademisi.
Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Sumarto, STP, MP, menegaskan bahwa bakteri salmonela merupakan ancaman utama dalam kasus ini, terutama jika bahan baku seperti telur atau daging tidak dibersihkan dan dimasak dengan sempurna.
“Bahaya salmonela itu nyata. Bisa menyebabkan demam, muntah hingga keracunan serius. Risikonya makin besar bila anak yang mengonsumsi sedang dalam kondisi imun lemah,” kata Sumarto, saat ditemui di kampus Poltekkes Tasikmalaya, Senin 22 September 2025.
Empat Indikator Makanan Aman
Sumarto menekankan, sebelum bicara soal gizi, keamanan pangan adalah syarat utama.
Berdasarkan UU Pangan Nomor 18 Tahun 2012, makanan aman harus memenuhi empat indikator:
1. Bebas bahaya fisik (tidak ada kerikil, rambut, duri, atau benda asing).
2. Bebas bahaya kimia (tidak tercemar logam berat, boraks, atau formalin).
BACA JUGA:Warga Resah Pohon Rawan Tumbang, BPBD Kota Tasikmalaya yang Turun Tangan Meredakan Keresahan
3. Bebas bahaya biologi (tidak mengandung mikroba berbahaya akibat bahan baku busuk atau proses masak tidak matang).
4. Bebas bahaya rohani (sesuai keyakinan dan halal).
“Kalau salah satu tidak terpenuhi, makanan itu sudah tidak aman. Ini yang sering luput di dapur besar MBG,” terangnya.
Tanda Kontaminasi dan Pencegahan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: